"Part 4"

1.2K 144 4
                                        


Satu bulan berlalu, hubungan Jungkook dan Jisoo berjalan dengan baik. Tak banyak yang berubah, hanya saja interaksi keduanya jadi semakin dekat. Jisoo pun jadi lebih perhatian pada Jungkook.

Beberapa hal kecil yang dulu dilakukan bunda, kini Jisoo yang ambil alih jika itu berkaitan dengan si anak bungsu. Seperti menyiapkan makanan, mencuci pakaian, menyiapkan keperluan sekolah  atau sesekali membuatkan bekal dengan masakannya sendiri. Ya, Jisoo sudah bisa memasak meski baru sebatas nasi goreng dan telur dadar. Namun apapun yang Jisoo siapkan, apapun yang Jisoo buatkan, pasti akan Jungkook terima dengan sangat baik walaupun hasilnya kurang memuaskan.

Hari ini Jungkook resmi jadi pegawai tetap di kafe tante Tiffany. Dan hari ini pula anak itu mendapat gaji pertama sekaligus bonus dari sang pemilik kafe, karena berkat Jungkook, kafe nya jadi semakin sukses dengan banyak pelanggan setiap harinya.

"Kook, mau langsung pulang?" Tanya Seokjin yang baru saja keluar dari kafe.

"Iya Bang, soalnya Kiki harus belajar buat ulangan besok"

"Dasar anak rajin!" Jin mengusak gemas surai Jungkook.

"Yaudah kalo gitu, yuk bareng Abang aja!" Ajaknya sembari menunjuk motor scoopy warna pink di parkiran.

"Mmm.... Emang gak ngerepotin Bang?"

"Engga, udah ayok!" Jin menarik tangan Jungkook menuju parkiran. Setelah itu keduanya pulang bersama.

Di perjalanan, Jin maupun Jungkook hanya diam.  Kecuali saat Jin bertanya alamat rumah Jungkook.

"Di depan belok kanan Bang, rumah cat warna biru."

Jin menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah sederhana yang dijelaskan Jungkook.

"Nah, nyampe" Jungkook turun dari motor.

"Makasih ya Bang udah nganter Kiki pulang"

"Iya sama-sama, udah, masuk gih katanya mau belajar." Jungkook mengangguk semangat sampai surai hitamnya bergerak lucu.

"Kalo gitu Kiki masuk dulu, Abang hati-hati di jalan."

"Iya"

"Dadah Abang!"

"Dadah!" Balas Jin terkekeh lucu menatap kepergian Jungkook. Setelah itu Jin berniat untuk pulang, namun saat ia akan memarkirkan motornya. Tiba-tiba seorang gadis dengan setelan panjang dan jas ala kantoran menghadang jalannya.

"Heh, ngapain kamu parkir di depan gerbang rumah orang? Mau maling ya?!" Tuduhnya menunjuk Jin tepat di wajah yang sedikit tertutup oleh helm pink bergambar hello kitty.

"Sembarangan nuduh orang!" Balas Jin

"Terus ngapain kamu parkir disini kalo bukan mau maling hah?!"

"Idih kepo!"

Bugh!

Adaw!

Jin memekik saat gadis didepannya memukul bahunya dengan tas.

"Jadi perempuan galak amat sih, disumpahin gak dapet jodoh tau rasa noh!"

"Sembarangan, ku sumpahin balik kamu dapet jodoh perempuan galak dan bar-bar!" Si gadis tidak mau kalah.

"Sumpahmu gak bakal mempan ke orang ganteng kayak sayamah" Pedenya sembari pergi dari sana.

"Ganteng dari hongkong! muka kayak domba garut aja bangga!" Gumamnya, kemudian masuk kedalam gerbang sembari teriak.

"Assalamu'alaikum everybody! Princess Irene pulang...."

..........

Jisoo terdiam, menatap kotak susu hamil ditangannya yang sudah kosong.

The Little HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang