Jisoo tengah mematut penampilannya didepan cermin. Perempuan itu terlihat cantik dengan dress dan surainya yang digerai, tak lupa polesan make-up tipis yang membuat wajahnya nampak semakin mempesona.
Cklek!
Pintu kamar terbuka, dan munculah Yoona dengan Lia di gendongannya.
"Kamu udah siap Soo?""Udah ma" Jisoo mengambil tas kecil nya kemudian berjalan keluar.
....
"Bambam drian atmaja"
Pemuda yang mengenakan setelan jas rapi seperti kawannya yang lainpun bangkit kemudian berjalan ke arah kepala sekolah dan wali kelas 12 IPS 1 yang kini tengah mengalungkan medali tanda kelulusan kepada murid yang dipanggil namanya.
"Jihoon maheswara"
"Jungkook septian syahputra" Jungkook ikut berjalan menyusul Jihoon yang sudah lebih dulu naik ke atas podium.
"Selamat ya Jungkook kamu lulus" Ucap wali kelas sembari mengalungkan medali dan memberikan raport serta surat kelulusannya pada Jungkook.
"Terimakasih pak" Jungkook mencium tangan guru dan kepala sekolahnya kemudian ia melirik ke arah barisan orang tua murid, disana ia bisa melihat bundanya melambaikan tangan sembari tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
"Mingyu ramadhan "
"Yugyeom firmansyah"
Satu persatu siswa yang kini resmi menjadi alumni sudah dipanggil. Acara selanjutnya adalah pengumuman juara umum berdasarkan semua nilai dari semester 1 sampai 6. Jungkook tidak berharap lebih, karena ia tau banyak temannya yang lebih berprestasi. Namun siapa sangka dari semua murid yang berjumlah 375 siswa di angkatannya, Jungkook berhasil menyabet juara 3 umum.
Namanya kembali dipanggil bersama 2 orang lainnya dari kelas IPA dan Bahasa. Matanya melotot syok, tangannya gemetar, dan jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Dengan langkah yang serasa tidak menapak di lantai, Jungkook berjalan untuk diberi sebuah piala dan piagam.
Untuk kedua kalinya matanya hanya menatap Bunda Shinhye yang kini meteskan air mata harunya.
"Selamat ya Jungkook untuk prestasinya, silahkan, ada yang ingin kamu ucapkan untuk teman, guru atau orang tua kamu?" Tanya sang guru sembari menyodorkan mic ke arah Jungkook.
Remaja kelahiran September itu nampak gugup, ia berdehem pelan untuk menyesuaikan suara kemudian mulai mengucap salam dan memberikan beberapa pesan dan kesan serta ucapan terimakasih kepada semua yang sudah mendukung dan menyemangatinya.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semuanya terutama bunda. Bunda adalah sosok kuat yang membesarkan ketiga anaknya dengan keringat dan air mata seorang diri setelah kepergian ayah untuk selamanya. Terimakasih bunda, Kiki akan berjuang untuk membuat bunda bangga. Kiki gak bakal bisa ada disini tanpa bunda, selain itu Kiki juga mau ngucapin terimakasih buat kak Irene dan almarhum bang Taehyung yang sudah berusaha, kerja keras, buat biaya sekolah Kiki. Maaf kalo Kiki belum bisa balas kebaikan kalian. Dan tidak lupa terimakasih untuk para guru yang sudah membimbing dan mengajarkan Kiki banyak hal dengan sabar, juga buat teman-teman terutama sahabat Kiki, Mingyu, Bambam, Jihoon dan Yugyeom, kalian adalah sahabat terbaik yang Kiki punya" Jungkook tersenyum haru memandang bunda yang menangis serta ke empat sahabatnya yang juga ikut tersenyum.
"Makasih juga buat mama Yoona, ayah suho, dan khususnya buat istriku, Sooya dan putri kecilku Lia, kalian berdua adalah penyemangatku" Lanjutnya dalam hati.
Setelah itu Jungkook turun dan langsung diserbu pelukan the teletubbies yang membawanya keluar dari aula.
"Kook, kita bangga sama kamu kook!"--Bambam
![](https://img.wattpad.com/cover/329836101-288-k635538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Husband
FanfictionKetika pemuda baik nan manis yang masih berusia 17 tahun dan masih mengenyam pendidikan di kelas 2 SMA, di tuntut untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan mendiang kakaknya. "Bukannya nyonya memiliki satu putra lagi?" "T-tapi, putra bu...