Jungkook membuka pintu kamarnya dengan tergesa saat mendengar suara pekikan Jisoo, bertepatan dengan mati lampu dan suara guntur yang menggelegar karena hujan deras tengah mengguyur ibu kota.
"Kak!"
"Kookoo hiks... " Mendengar suara yang sangat dikenalnya, perempuan itu otomatis langsung melompat dari ranjang dan menerjang siluet tinggi milik suaminya.
"Suuut udah sayang gapapa, jangan takut ada aku disini" Jisoo mengangguk dan semakin mengeratkan pelukannya di leher Jungkook. Namun setelah itu, Jisoo memekik terkejut karena tubuhnya terangkat dan kini menempel telak di tubuh pemuda itu dengan posisi koala hug.
Jungkook bersama Jisoo digendongannya berjalan pelan ke arah ranjang sebelum menidurkan perempuan cantik itu dengan posisi telentang. Setelah itu ia bangkit untuk mengambil lilin dari laci nakas dan menyalakannya.
"Kookoo.... "
"Hmmm?"
"Sini" Jungkook terkekeh pelan melihat Jisoo menepuk sebelah ranjang yang kosong. Tanpa berpikir kembali, pemuda itu langsung saja mengikuti keinginan sang istri. Duduk diatas ranjang dan memeluk tubuh ramping itu dari belakang.
Kepalanya ia susupkan ke arah perpotongan leher si cantik dan menghirup aroma khas yang selalu memabukkan nya. Tak cukup sampai disitu, Jungkook mulai memberikan beberapa kecupan ringan yang lama kelamaan berubah menjadi sesapan dan gigitan kecil sehingga meninggalkan bekas kemerahan yang kontras dengan kulit putih Jisoo."Mmhhh Koo"
Mendengar desahan halus itu entah kenapa jiwa Jungkook yang lain seakan terpanggil keluar, sehingga tanpa sadar ia mengubah posisi dengan mengukung Jisoo yang kini nampak pasrah.
Cantik, sungguh ia bersumpah, istrinya benar-benar cantik saat terbias sinar dari lilin yang ia nyalakan tadi. Tak ingin membuang waktu, Jungkook langsung meraup ranum merah itu dan menyesapnya kuat sehingga istrinya merintih kecil. Tangannya yang menganggur ia susupkan ke dalam baju tidur Jisoo, meraba apa saja yang ada disana. Hal tersebut terus berlangsung sampai tidak sadar jika keadaan tubuh keduanya tidak lagi mengenakan pakaian.
Jungkook merasa sesuatu dibawah sana sudah terbangun maka ia menatap mata sayu Jisoo seakan bertanya, dan perempuan cantik itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Jungkook tersenyum miring, ia bawa Jisoo untuk berciuman supaya mengalihkan rasa sakit dari perlakuannya dibawah sana.
Pemuda itu mengerang pelan merasakan nikmat yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya.
"Koo... Shh..."
"S-sooya... "
Sial tau begini sudah sejak lama ia melakukannya bersama Jisoo, begitulah pikir Jungkook ditengah kegiatannya. Tubuhnya terasa panas dan lengket bahkan beberapa bulir keringat nampak mengalir di pelipis nya, sementara tubuhnya tidak berhenti bergerak membuat Jisoo tersentak dengan nafas terengah dan suara ranjang yang berderit semakin keras jelang pelepasannya.
Sementara itu, seorang perempuan yang terlihat rapi dengan dress dibawah lutut dan surai tergerai, tengah menatap bingung seorang remaja yang nampak gelisah dalam tidurnya.
Jam sudah menunjukan pukul 6.00 pagi, ia sudah 3 kali membangunkan remaja itu namun tidak bangun juga. Maka ia pun mendekat ke arah ranjang, meletakan tangannya di kening si remaja yang berkeringat."Tapi gak panas" Gumamnya.
"Koo, bangun udah jam 6,nanti kamu telat sekolah loh... "
Tidak ada tanggapan, remaja itu, Jungkook, masih terus bergerak gelisah. Kepalanya nampak menggeleng ke kanan dan kiri pelan, di iringi suara desisan dan geraman rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Husband
FanfictionKetika pemuda baik nan manis yang masih berusia 17 tahun dan masih mengenyam pendidikan di kelas 2 SMA, di tuntut untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan mendiang kakaknya. "Bukannya nyonya memiliki satu putra lagi?" "T-tapi, putra bu...