"hiks..... Tae.... "
Jisoo melangkah semakin dekat, namun pemuda itu malah mundur seakan berusaha menjaga jarak.
"Tae hiks.... k-kamu Tae kan?"
Grep!
"Aku kangen sama kamu Tae hiks....hiks... " Pemuda itu terkejut saat Jisoo tiba-tiba memeluknya, dan sepersekian detik kemudian pelukannya dilepas paksa oleh sosok itu.
"Kamu siapa? Saya gak kenal sama kamu"
Jder!
Ibarat tersambar petir, Jisoo terpaku dan hatinya serasa diremas saat sosok yang dirindukannya malah berkata seperti itu.
Plak!
Dengan amarah dan rasa kecewa, Jisoo melayangkan tamparan kepada pemuda yang dipanggil Tae.
"Segitu gak maunya kamu nerima aku sama baby Tae? Sampai kamu pura-pura gak kenal?! "
"T-tapi saya-"
"Ini anak kamu Tae, darah daging kamu, kenapa kamu gak mau nerima dia, kenapa? hiks... hiks... hiks... A-aku gak nyangka kamu kayak gini, aku kecewa sama kamu!!"
Beberapa orang yang kebetulan lewat terlihat saling berbisik membicarakan mereka, ada pula yang mencaci maki si pemuda karena tidak mau bertanggung jawab.
"Astaghfirullahalazim... " Ucap pemuda itu sembari mengusap wajahnya kasar.
"It's oke kalo kamu memang gak mau nerima aku sama baby. Tapi dengan kamu lari dari tanggung jawab, bahkan sampai memalsukan kematian, kamu udah nyakitin keluarga kamu Tae! Inget Bunda Shin hye, Kak Irene, terutama Kiki! Mereka sedih saat tau kamu meninggal hiks... hiks... hiks.."
"Kiki?" Pemuda itu terlihat berfikir sembari mengulang nama Kiki berkali-kali.
"Kamu inget Kiki kan? Adik kamu...." Dengan ragu pemuda itu mengangguk kaku.
"Apa jangan-jangan kamu amnesia karena kecelakaan itu?" Jisoo terkejut dengan pemikirannya sendiri.
"Kecelakaan?"
Baru saja Jisoo ingin menjelaskan namun urung karena kedatangan Jungkook yang berlari ke arahnya.
"Kakak, ya ampun Kiki cariin kemana-mana ternyata disini. Kenapa gak nunggu Kiki kalo mau beli es kelapa?" Anak itu bertanya panik sampai tidak menyadari sosok pemuda yang menatapnya lekat.
"Kamu yang namanya Kiki?"
Deg!
Jungkook memaku dengan jantung yang berdebar cepat. Suara itu, suara berat milik sosok kakaknya yang sudah tidak ada. Dengan perlahan ia melirik ke asal suara, dan seketika terlonjak melihat paras pemuda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Husband
FanfictionKetika pemuda baik nan manis yang masih berusia 17 tahun dan masih mengenyam pendidikan di kelas 2 SMA, di tuntut untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan mendiang kakaknya. "Bukannya nyonya memiliki satu putra lagi?" "T-tapi, putra bu...