Seokjin terbangun ketika cahaya matahari pagi menusuk matanya. Seokjin mengerutkan keningnya ketika rasa pening di kepala langsung menusuk. Kepalanya sakit. Ah, Seokjin mengingatnya. Kemarin, dia mabuk. Di rumah Namjoon. Seokjin tersenyum sinis. Jelas, kemarin yang terjadi bukan mimpi. Itu nyata. Artinya, fakta-fakta kemarin itu benar. Sial. Bagaimana bisa? Seokjin masih tidak menyangka. Takdir benar-benar mempermainkannya.
“Oh, Oppa, sudah bangun?”
Suara lembut itu membuat Seokjin memandang ke pintu kamarnya, menemukan Lisa sudah datang dengan nampan di tangannya. Dia lekas menghampiri Seokjin. Meletakkan bubur dan obat serta air. Seokjin hanya membalas dengan anggukan dengan raut wajah datar. Seokjin tidak bersemangat untuk melakukan apapun.
“Syukurlah. Makan dulu. Nanti, minum obatnya. Itu obat pereda mabuk. Hari ini kau cuti saja. Jungkook akan mengurus semuanya. Masalah cutinya,” balas Lisa. Seokjin merasa nada suara Lisa dingin hari ini. Raut wajah Lisa juga datar.
“Jungkook sudah pergi?” tanya Seokjin. Lisa membalas dengan anggukan saja membuat Seokjin yakin ada yang aneh. “Kenapa, Lisa-ya? Ada masalah?” tanyanya lagi memastikan.
Lisa tidak langsung menjawab, melainkan dia menghela napasnya sejenak. Kemudian menatap Seokjin dengan tatapan seperti marah. Itu membuat Seokjin terkejut karena Lisa selalu bersikap lembut kepadanya. Lisa mendadak seperti ini, tentu membuatnya kebingungan. Lisa sendiri berdiri dari tempatnya setelah duduk di depan Seokjin—di kasur—masih menatap Seokjin dengan tatapan yang sama.
“Kau tidak ada masalah denganku. Jungkook sudah memintaku untuk sabar, tapi kau yang memancing dengan bertanya seperti itu. Baiklah. Aku jawab. Aku sungguh tidak menyangka kalau kau ternyata adalah pria yang memperkosa Jisoo Eonnie, kau yang membuat hidup Jisoo Eonnie hancur. Aku selalu bersama dengannya. Aku menyayanginya seperti kakakku sendiri. Jadi, ketika siapapun menyakitinya, aku tentu akan marah, termasuk kepadamu, walaupun kau adalah kakak dari suamiku!” tegas Lisa tanpa jeda. Dia benar-benar melampiaskan kekesalannya.
Mata Seokjin melebar. “K—kau tahu masalah itu?” tanyanya memastikan dan Lisa mengangguk.
“Kemarin kau mabuk dan pingsan. Jungkook melihat kau diantar oleh Namjoon sekilas, Jungkook masih ada nomor Namjoon, kemudian dia bertanya apa benar Namjoon mengantarkannya pulang. Setelah benar, dia bertanya apa yang terjadi dan Namjoon menceritakan semuanya setelah kami berdua memaksanya. CCTV sampai hasil tes DNA. Akhirnya kami mengerti, kenapa Jisoo menangis saat membawa Jae dari sini!” bentak Lisa dengan penuh kemarahan.
Seokji menghela napasnya. Jujur. Dia tidak ada semangat apapun lagi. Dia sudah putus asa. Namun, yang dipikirkannya hanya Jisoo. “Apakah Jisoo menangis separah itu?” tanya Seokjin memastikan. Walau jawabannya sudah seharusnya dia ketahui.
“Menurutmu?” Lisa balik bertanya dengan sinis—dia tidak menyadarinya, dia benar-benar marah—lalu Lisa berdiri. “Itu. Kau makan saja sendiri. Minum obat sendiri. Kau harus beruntung kau adalah kakak suamiku, jika tidak, aku akan—” Lisa menggantung ucapannya, memandang Seokjin yang sepertinya tidak mendengar ucapannya. Dia seperti tengah memikirkan yang lain. Lisa menghela napasnya. “Abaikan. Kau makan dan minum itu. Pastikan habis.”
Setelah memberikan peringatan, Lisa berdiri dan pergi dari sana, meninggalkan Seokjin. Seokjin hanya menatap kosong ke arah depan. Seokjin berusaha keras mengingat kejadian di club sejak kemarin, namun dia tidak berhasil mengingatnya. Seokjin pasti mabuk berat. Kala itu, Seokjin memang tidak terkendali. Dia pasti sedang ada tekanan berat, lalu mabuk. Namun, dia tidak menyangka, dia akan memperkosa Jisoo. Dia tidak pernah melakukan 'itu' pada wanita saat mabuk. Hanya saja bukti sudah kuat. Temannya terlebih meninggalkannya kala itu karena ada urusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario✅
RomanceAhn Jisoo adalah gadis yang hamil di luar pernikahan. Kesalahan fatal yang terjadi di masa lalu membuatnya sangat menyesal dan akhirnya menumbuhkan benih yang sudah dilahirkannya yakni Jae. Semua ini membuatnya diusir oleh keluarganya. Ayahnya sanga...