Scenario Part 23

260 34 8
                                    

Jiho menampakkan senyuman sinis mendengar ucapan serius Seokjin barusan. Terlihat seperti lelucon yang menyedihkan. “Kau jangan bercanda. Siapa pria yang mau menikahi dia? Jika aku menjadi dirimu, aku juga tidak mau.” Jiho memandang Jisoo yang menunduk. “Dia dihamili pria lain. Dia sudah tidak suci. Dia hamil di luar nikah. Dia—”

“Jiho-ssi. Kumohon. Kau bisa menjaga kesopananmu dalam berbicara. Terlebih dia adalah putrimu. Kau tega memperlakukan putrimu seperti itu?” sela Seokjin. Amarahnya hendak meledak, namun ditahannya. Terlebih, yang dihadapannya adalah Jiho, ayah Jisoo yang sudah mencampakkan Jisoo, namun sayangnya masih dicintai oleh Jisoo.

Jiho menatap Jisoo dingin. “Semenjak dia hamil di luar nikah dan mempermalukan keluarga kami, dia bukan lagi putriku. Sudah kubilang, dia tidak akan menyandang marga keluarga Ahn lagi. Dia bukan putriku.” Jiho lalu mengalihkan pandangannya memandang jendela. Mengabaikan tatapan tajam Seokjin di belakangnya. “Jadi, kalau kau ingin menikahinya, tidak perlu meminta izin kepadaku. Aku tidak peduli.”

“Baiklah. Kalau begitu, aku yang akan menikahinya. Dia akan menyandang marga keluargaku,” tegas Seokjin. “Tapi, Jiho-ssi, aku hanya ingin memberitahu, aku ingin bersama Jisoo. Jisoo adalah hidupku. Aku mencintai Jisoo dengan tulus. Aku menerima Jisoo. Sedangkan dirimu? Tidak, Jiho-ssi. Kita berbeda. Jisoo padahal adalah korban dari Namjoon. Pria brengsek yang menghamilinya. Seharusnya kau menenangkannya, bukan mengusirnya kala itu. Tapi, sayangnya Jisoo maish menyayangimu.”

Seokjin menghela napasnya kasar. Menenangkan emosinya yang membludak.  Rasanya Seokjin ingin menghajar siapapun yang menghina Jisoo, tapi ini ayah Jisoo. Seokjin tidak bisa melakukannya.

“Jisoo adalah wanita yang berharga. Aku mencintainya. Tidak semua orang berpikiran sempit seperti anda, Jiho-ssi,” tegas Seokjin sebagai penutup kalimatnya karena Jisoo sudah menggengam tangannya erat dan memberikan isyarat untuk berhenti. Jiho hanya diam.  Tidak membantah apa-apa.

Lalu, Seokjin mengalihkan pandangan kepada Hana. Dari tatapannya saja Hana tahu, Seokjin hendak menanyakan apa. Pasti tentang apakah Seokjin boleh menikahi Jisoo. Hana tentu langsung mengangguk setuju. Seokjin adalah pria yang sangat cocok dan baik untuk putrinya. Hana yakin, Seokjin bisa membahagiakan putrinya, Jisoo.

Hana langsung mengangguk. “Aku merestui kalian.”

Seokjin tersenyum dan mengangguk. “Terima kasih banyak, Bibi.” Seokjin kemudian memandang Jiho yang masih membelakangi mereka dengan raut wajah dingin. Berbeda sekali cara Seokjin menghadapi Hana dan menghadapi Jiho. “Aku sudah mendapatkan restu kalian berdua, maka aku akan menikahi Jisoo. Aku berharap kalian bisa datang.”

Seokjin tentu yakin Hana akan datang. Hana akan menangis mungkin karena bahagia dan akan bertepuk tangan di pernikahannya dan Jisoo. Namun, yang Seokjin tekankan adalah Jiho. Seokjin heran masih ada orang tua seperti Jiho. Jiho ada kemungkinan tidak mau datang ke pernikahannya dan Jisoo. Bagi Seokjin, itu tidak masalah. Lebih baik begitu dibanding dia datang jika terpaksa. Tapi, berbeda dengan Jisoo. Pasti Jisoo akan sangat sedih, namun berusaha terlihat baik-baik saja.

“Baiklah, Bibi, Paman. Kalau begitu, aku dan Jisoo permisi. Aku akan memberikan undangan pernikahannya kalau sudah siap.”

Hana mengangguk sebagai jawaban, sedangkan Jiho hanya diam. Tidak membutuhkan waktu lama, Seokjin segera menggandeng Jisoo pergi dari sana. Jisoo sendiri hanya bisa pasrah. Jisoo juga takut kalau lebih lama di sana dia tidak akan bisa menahan air matanya, menyadari ayahnya masih sangat membenci dirinya. Jiho sendiri diam-diam menoleh setelah keduanya pergi. Hanya melirik sedikit. Lalu, seutas senyum terukir di bibir Jiho. Diam-diam juga.

***

“Serius, Jisoo! Aku sangat kesal kepada Ayahmu. Maksudku, dia bisa-bisanya melakukan ini kepada putrinya sendiri. Dia mencampakkanmu yang saat itu sedang tertekan. Dia mengusirmu. Sekarang dia masih membencimu, padahal kau sangat menyayanginya. Dia—”

Scenario✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang