2

617 57 2
                                    


"Hallo kak Wendy?." Sapa Rosè saat dia masuk ke dalam sebuah cafe yang setiap hari rampai akan pengunjung.

"Eh, udah datang bu Bos?." Goda Wendy.

"Kan udah Rosè bilang jangan panggil bos, pangil Rosè aja kak." Ujar Rosè pura-pura  merajuk.

"Hahaha iya deh.." kekeh Wendy.

Lalu menyerahkan beberap map pada Rosè.

"Nih, semua berkas tentang cafe ini. Karena lo udah balik, mulai sekarang lo yang ngurusin."  Ujar Wendy

Rosè langsung  menerimanya dan pergi ke ruangan nya.

Setelah pindah  ke Ausralia sejak kelas dua SMP, cafe yang dia bangun sejak kecil dengan bermodalkan otak jenius nya. Di kelola oleh Wendy seseorang yatim piyatu yang dia tolong dulu.

"Kak Wen?." Panggil nya.

"Ya. Ada yang kurang jelas?." Wendy menghampirinya.

"Ini banyak nya jenis makanan yang di jual, kenapa beda sama uang masuk yang kita dapat kak?." Tanyanya menunjukan penjualan bulan lalu.

"Serius?." Ujar nya keget dan langsung membaca  laporan itu.

"Lah kok bisa?, gua gak ada korupsi lo." Jelas Wendy gugup takut Rosè tidak percaya lagi pada nya.

"Santai aja kak.  Coba kakak panggil kasir yang bekerja pada hari senin, rabu, dan jumat. Bulan lalu." Ujar nya.

"Tunggu." Ujar nya dan cepat memanggil Momo.

"Momo, ikut saya ke ruangan bos?." Jelas nya

"Baik buk." Momo mengikkuti Wendy.


"Rosè, ini yang bertugas pada hari Senin, rabu, dan jumat. Karena  ini udah pergantian bulan kadi jadwal nya pun di ubah." Jelas Wendy.

Rosè hanya mangut-mangut paham lalu menatap Momo penuh selidik.

"Silahkan duduk?." Pinta Rosè.

"Baik bos?." Momo langsung duduk dia bingung kenapa dia di panggil atasan.

"Kamu kemanakan uang   ini?" Tanya Rosè melemparkan kertas lapenhkyhoran pada nya.

"Apa  makksud nya bos?." Bingung Momo.

"Kamu baca, dan  jelaskan?." Tegas Rosè.

"Saya tidak tau menau tentang hal ini bos." Momo tetap bersikeras bahwa dia tak tau apa-apa.

"Kamu yakin?." Tanya Rosè menaikan satu alis nya.

"Saya yakin bos." Yakin Momo.

"Baik lah. Lalu bagaimana dengan ini?." Rosè menunjukan CCTV pada momo di mana  Momo memesan makanan untuk teman-teman nya dan memalsukan kuwitansi pembayaran.

"Ada yang mau kamu bilang?." Tanya Rosè remeh.

"Saya minta maaf bos." Momo langsung menunduk takut dan memimta maaf.

"Tadi saya berniat memberi kamu kelonggaran jika jujur. Tapi tidak lagi, kamu saya pecat." Jelas Rosè dingin dan tegas wibawanya sebagi pemimpin menutun dari ayah nya yang seorang  CEO utama.

"Beri saya kesempatan bos. Saya janji saya tidak akan membuat kecurangan lagi. Saya mohon bos." Mohon Momo.

"Kak Wen bawa dia keluar. Dan cari pegawai baru lagi." Jelas Rosè.

Wendy langsung membawa Momo keluar bahkan seprti menyeret karena Momo sedikit memberontak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang