29

296 31 4
                                    












Saat ini Marco dan Sandra duduk dengam resah sambil berpelukan di depan ruang ICU karena saat Sandara ingin membangunkan Lisa dia kaget karena melihat Lisa susah tidak sadarkan diri di lantai.

"Sayang. Lisa pasti baik-baik saja kan?." Tanya Sandra dalam pelukan Marco suami nya.

"Kita doa kan agar putri kita baik-baik saja." Marco berusaha menenangkan Sandra walau dia sendiri sangat  gelisah dan takut.

"Tapi aku takut. Lisa terlihat snagat lemah dan tak berdaya tergeletak di lantai." Adu Sandra pada sang suamai.

"Lisa pasti baik-baik saja. Bukan kah Rosè ada di dalam untuk menangani  putri kita?." Ingat Marco.

"Benar. Rosè pasti tidak akan menyelamat kan Lisa. Ya!. Rosè selalu bisa membaut Lisa baik-baik saja." Angguk Sandra meras sedikit tenang karena ada Rosè di dalam menangain Lisa.

Rosè bisa ada di sana karena Marco menghibungi gadis pirang itu saat mereka membawa Lisa kerumah sakit. Dan  tentu saja Rosè dengan cepat menuju rumah sakit.

Clek

Setelaj dua jam terdengar pintu ruang ICU tempat Lisa di tangani terbuka. Dokter Han serta Diana suset khusus untuk Lisa dan juga Rosè keluar dari ruangan itu.

"Rosè bagaimana ke adaan Lisa nak?. Dia baik-baik saja kan nak?." Dengan cepat dan panik Sandara langsung menuding Rosè dengan pertanyaan.

"Mommy tenang saja, untuk sekarang Lisa baik-baik saja Mom Dad." Ujar Rosè menenangkan pasnagan itu yang sudah dia anggap seperti orang tua nya sendiri.

"Syukur lah kalu begitu." Ucap Marco senang dan langsung memeluk Rosè.

"Terima kasih banyak nak. Kamu susah berkorban banyak untuk Lisa. Terimakasih banyak terimakasih. Daddy sangat bersyujur Lisa memiliki gadis malakiat di sisi nya."  Ucap Marco dengan snagat tulus.


Rosè menerima pelukan Marco dengan senyum tulus.

"Hangat." Batin Rosè.

Selama Rosè hidup 17 tahun dia tidak pernah meraskan pelukan hangat dari ayah kandung nya sendiri.

"Tuan dan Nyonya bisa menjenguk Lisa saat dia sudah di pindah kan ke ruang rawat." Jelas Dokter Han.

"Baik dok. Terimakasih banyak." Angguk Sandra.

Diana dan dua suster lain nya segera menyiap kan segal keparluan yang di perlukan untuk Lisa selama di rawat di rumah sakit. Dan Lisa di pindahkan ke dalam ruang VIP.

"Mom Dad. Rose bersih-bersih dulu ya. Udah kucel nih Rosè." Gurau gadis pirang itu.

"Iya. Tapi ingat langsung balik. Kau tau kan Lisa pasti akan langsung mencari mu." Kekeh Sandar menoel hidung Rosè.

"Tentu saja Mom." Kekeh Rosè senanga dan langsung pergi dari sana dan menuju ruang penelitian karena diruang prubadi nya snagat lengkap. Di ikuti dokter Han di belakang.

"Kenapa kamu bohong Rosè?." Tanya dokter Han setelah mereka  sampai di di dalam. Dan masih kosong karena jam masih menunjukan setengah tujuh pagi.

"Karena itu lebih baik." Ujar Rosè dengan nelayang.

"Tapi tidak se---."

"Sudah lah Paman Han. Berhenti untuk protes."  Potong Rosè dengan dingin mentap tajam Dokter Han.

Membuat laki-laki paruh baya itu terpaksa diam, karena jika di teruskan Rosè bisa mengamuk di tambah Rosè terlihat sangat lelah.

Cklek
Tap

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang