"Ada informasi apa?." Tanya V pada anak buah nya yang datang dengan terburu-buru.
"Nona Lisa hampir di bunuh oleh seseorang Tuan." Ujar anak buah itu.
Prang!!!!
"Siapa yang melakukan kan ya?." Desisi V marah dan melmpar gelas anggur nya ke sebalah anak buah nya.
"Kami sedang mencari nya Tuan. Tapi pelaku itu melakukan kan nya untuk mengancam Roseanne Park Tuan." Lapor nya takut. Karena jika V marah maka nyawa bisa jadi taruhan nya.
"Gadis pirang itu?." Tanya V tajam.
"Iya tuan. Gadis yang menjadi kekasih nona Lisa." Angguk nya.
"Sialan gadis kurang ajar itu!." Geram nya kesal.
"Ubah rencana. Jangan bunuh dia. Aku akan memberi dia pelajaran yang setimpal." Titah V pada anak buah nya dan di angguki tanda mengerti.
"Pergi. Tarik orang yang mengawasi gadis sialan itu." Titah nya lagi.
Anak buah itu langsung pergi melaksanakan perintah tuan nya.
"Kau bukan hanya berani merebut milik ku tapi juga kau ingin merengut nyawanya?." Ujar V menatap foto Rosè yang terpajang sangat besar di sebuah dinding dengan tulisan 'mati' di sana.
"Kematian terlalu mudah bagi mu. Jadi akan ku buat kau menderita sebelum ku kirim kau menemui kematian mu." Ujar nya memandang foto Rosè dengan penuh dendam dan amarah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kita harus cari Rosè kemana lagi?." Keluh Jennie pada Jisoo yang sedang menyetir mobil.
"Aku juga gak tau Jen. Kita udah cari dia di Cafe, apartement, bahkan tempat nongkrong Rosè bisa tapi tu anak gak ada." Jelas Jisoo
"Aku baru tau se berpengaruh itu kebradaan Rosè buat Lisa." Ujar Jennie mata fokus melihat keluar kaca mobil mana tau Rosè terlihat.
"Setelah dia sadar waktu pingsan di parkiran rumah sakit. Lida tidak mau bicara dengan Mommy serta Deddy." Jawab Jisoo.
"Lebih parah nya dia tidak mau melihat Mommy serta Daddy di sana. Dan hanya bicara agar kita mencari Rosè segera. Karena kita melarang dia untuk pergi. Itu pun dengan iming-iming Rosè tidak akan suka melihat Lisa memaksakan diri." Ujar Jennie sambil memicingkan mata nya seperti melihat mobil Rosè terparkir di pinggir jalan.
"Itu kek mobil Rosè deh." Tunjuk Jennie setelah dekat dengan mobil biru itu.
"Mana?." Jisoo melihat ke arah yang di lihat Jennie.
"Lah iya. Kita cek aja mana tau Rosè di dalam." Lanjut Jisoo menghentikan mobil nya di belakang mobil Rosè.
Jennie dengan cepat keluar mobil dan segera menghampiri dan membuka pintu mobil namun tak terkunci. Jennie bingung lalu membuka mobil itu dia semakin bingung karena melihat kunci mobil serta tas Rosè ada di dalam mobil tapi orang nya tidak tau kemana.
"Mana Rosè nya?." Tanya Jisoo setelah menghampiri Jennie yang diam kebingungan.
"Gak ada orang, tapi tas serta kunci mobil ada di dalam." Jelas Jennie.
Jisoo pun melihat ke dalam mobil dan benar-benar kosong, Jisoo memperhatikan secara detail mobil Rosè menyadari mesin mobil masih panas.
"Mesin nya masih panas, dan aku yakin Rosè tidak jauh dari sini." Asumsi Jisoo.
"Ya udah kita cari. Gak tega liat wajah frustasi Lisa yang kelihatan sedih dan takut banget Rosè pergi." Ajak Jennie.
Mereka langsung masuk mobil dan kembali mencari Rosè sepanjang jalan, lelah?. Mereka lelah sudah lebih lima jam mereka mencari Rosè tapi tidak ketemu batang hidung nya. Tapi karena tidak tega melihat ke adaan Lisa yang menyedihkan JenSoo tetap mencari Rosè.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I LOVE YOU= MY SUN
Fanfiction"Dia adalah orang pertama yang memberi ku kehangatan di dingin nya kesendirian. "Dia yang memenyinari hidup ku, di gelap nya dunia ku." "Dia yang merupakan cinta pertama ku. juga yang memberi luka patah hati ku." "Dimana aku harus memilih merel...