23

341 46 4
                                    





Jajwjsjkekeieoejjejdksoehejdkskdjd




"Apa yang kau lakukan di sini?." Tiba-tiba sebuah suara dingin berkumandang di belakang gadi kecil berambut hitam itu.

"Lapar." Cicit nya menunduk takut.

"Siapa kau ingin makan mendahului kami makan ha!!." Sentak wanita itu membentak gadia kecil itu.

"Maaf." Lirih nya menunduk takut.

"Ada apa ini?, pagi-pagi sudah teriak-teriak?." Tanya seorang laki-laki paruh baya menambah kadar takut gadis kecil itu. Yang tadi nya hanya menunduk takut sekarang tubuh nya bergetar, mata nya yang bergerak geslisah.

"Ini dad. Anak sialan ini ingin makan mendahului kita. Bahkan tadi dia hampir menyentuh ayam goreng nya." Adu wanita itu manja pada suami nya.

"Dasar anak kurang ajar." Marah nya menampar pipi anak kecil itu hingga tersungkur ke lantai.

"Maaf Dad. Ampun." Lirih nya menyatukan telapak tangan nya di dada sambil bersujud di depan laki-laki yang di panggil Daddy itu.

Duk

"Jangan pernah panggil aku Deddy!!. Aku tidak sudi memiliki anak seperti mu!." Murkanya sambil menendang dada gadis itu hingga terbatuk-batuk menhan rasa sakit.

Bayangkan gadis kecil yang ber umur delapan tahun mendapat tamparan dan tendnagan yang keras. Bagaimana rasa sakit yang dia derita sekarang.

"Ch...." belum sempat gadis itu berkata sudah mendapat siraman air dingin dari wanita paruh baya itu yang otomatis menyandang gelar ibu dari gadis kecil itu.

Hal itu membuat gadis itu mengerjap mata kaget merasakan air dingin membasahi tubuh nya yang sekarang terduduk di lantai.

"Jangan pernah sekali pun kau menyebut nama mu sialan!." Maki wanita itu murka.

"Maaf." Lirih nya. Hanya itu yang bisa dia ucap kan di sela tangis dan menahan rasa sakit nya.

"Abaikan dia. Mom dad. Kita makan saja. Ital sudah sangat lapar." Tiba-tiba gadis ber umur dua belas tahun datang dan langsung duduk di kursi meja makan tepat di samping Gadis kecil itu.

"Baik lah sayang. Anak Mommy mau makan apa hm?." Tanya nya lembut dan penuh perhatian. Sangat berbeda jauh dengan gadis kecil itu.

"Ital. Mau spageti aja mom." Pinta nya manja.

"Baik lah sayang. Biar mommy ambilkan." Ujar nya lansung mengambilkan makanan untuk putri kesayangan nya.

"Makan yang banyal sayang." Ujar Daddt sangat perhatian sambil mengusap lembut pucuk kepala gadis itu.

"Daddy juga." Kekeh nya manja.

Akhir nya ketiga orang itu makan dengan lahap dan mengabaikan gads kecil itu yang sedari tadi melihat perlakuan yang sangat bertolak belakang yang dia dapat dan kakak nya dadat.

Jika pada kakak nya lembut maka padanya kasar.
Jika pada kakak nya kasih sayang maka pada nya siksaan dan cacian.
Jika pada kakak nya senyum tulus maka padanya tatapan penuh kebencian.
Jika pada kakak nya kehangatan maka pada nya hanya ada perlakuan yang dingin.

Sungguh miris bukan kehidupan gadis kecil itu.

Kruyuuk

Gadis kecil itu mengusap perut nya karena kelaparan hingga mengeluarkan suara. Lalu ke mudian tersenyum miris menatap lantai kosong.

Pluk

Tiba-tiba sebuah mengkok pelastik terlempar ke depan nya, dan di dalam udah ada nasi yang hanya di tuang kuah sayur tumis ke dalam nya tanpa lauk atau apa pun hanya nasi dengan kuah sayur tumis.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang