44

217 30 0
                                    

Ckiiiitttt

Sebuah mobil hitam yang ugal-ugalan mengerem tajam mobil nya di depan sebuah rumah yang cukup besar dengan pagar hitam menjulang ke atas.

"Apa benar ini rumah Bae Irene?." Tanya sang pengemudi mobil pada satpam penjaga rumah yang pos nya di dekat pagar.

"Benar. Anda siapa ya?." Tanya satpam.

Bukan menjawab, sang supir kembali menutup jendela mobil nya, lalu memundurkan mobil nya ke belakakang sekitar tiga meter. Lalu menggas mobil nya hingga mengeluarkan suara yang sangat berisik.

"Yak Nona kau membuat keributan!." Teriak sang satpam.

Yang di panggil 'nona' itu hanya abai, dia menaikan kecepatan mobil hingga ke titik tercepat, lalu dengan santai melepaskan rem mobil dan menginjak gas mobil hingga melaju dengan cepat.

"YAK!, KAU MAU APA NONA!!." teriak sang satpam lalu berlari menjauh dari gerbang. Namun sia-sia karena dia terserempet mobil hingga kaki nya susah di gerak kan.

BRAK!!
KALANG!!!.

Gerbang rumah Irene seketika terbuka dan rusak, begitu juga dengan bagian depan meobil itu hancur parah.
.
.
.
.
Irene yang di dalam rumah kaget saat mendengar suara seperti suara tabrakan, di luar rumah nya dengan cepat dan panik melihat ke adaan di luar.

"Rosè?." Tanya Irene bingung karena saat membuka pintu diakaget melihat pagar rumah nya hancur, dan lebih kaget melihat Rosè keluar dari mobil yang rusak karena menabarak pagar besi nya.

"Apa kau yang melaku kan nya?." Tanya Irene lagi.

"Dimana Lisa?." Tanya Rosè tajam menatap Irene marah.

"Lisa?, mana aku tau dia mana Lisa." Ujar Irene merinding takut melihat amarah Rosè.

"Kau tidak tau?."  Tanya Rosè santai namun terdengar sangat mengancam.

Dengan kaku Irene mengangguk.

"Benar kah?, bukan kah kau orang yang di temui Lisa saat pulang sekolah kemarin?, lalu bagaimana bisa kau tidak tau Irene?." Desis Rosè tajam.

"Aku benar-benar tidak tau Rosè. Sungguh." Jelas Irene dengan takut-takut.

Greb

"Jangan berbohong Irene. Aku tau kau tau sesuatu. Jadi katakan yang sebenar nya." Pinta Rosè santai tapi mengencangkan cekikan nya di leher Irene.

Wajah Irene sudah memerah dan nafas nya tersasa tercekat karena cekikan Rosè sangat kuat di leher nya.

"Katakan Irene dimana Lisa?, atau setelah bertemu dengan mu siapa yang menjemput Lisa?, atau katakan untuk apa kau meminta bertemu Lisa diam-diam." Titah Rosè tapi semakin mencekik Irene.

Tap
Bruk!

Cekikan Rosè terlepas karena sesorang menarik nya dan mendorong nya hingga terjatuh ke bawah.

"Huk huk huk huk huk." Irene terbatuk dan menarik nafas dalam-dalam karena dia merasa paru-paru nya sesak.

"Apa Kak Iren baik-baik saja?." Tanya Seulgi panik melihat leher Irene yang memerah bekas jari Rosè tercetak jelas di sana.

"Rosè kau!!." Geram Seulgi marah besar dan menatap tajam Rosè tajam.

Rosè tidak peduli dengan kemarahan Seulgi, dia berdiri dengan santai mengusap siku nya yang tersa sakit karena terbentur lantai.

"Apa yang kau lakukan Rosè?." Tanya Sandra menghampiri Rosè.

"Mommy, Daddy?. Kalian kok bisa ada di sini?." Tanya Rosè santai tidak mengindahkan pertanyaan Sandra.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang