45

245 33 0
                                    

.
.
.
.
.
.

Saat ini Rosè sedang  duduk di bangku panjang dintengah taman, sedang menikmati sejuk nya udara taman yang masih sepi pengunjung karena ini masih pagi.

"Kau sudah lama di sini?." Tiba-tiba Jessi datang dan duduk di sebelah Rosè.

"Hemm." Dehem Rosè singkat.

"Ck, dalam mode es rupanya." Decak Jessi kesal, karena jika Rosè mode ini ber arti dia sedang tidak ingin basa-basi.

"Aku menemukan tempat Lisa di sekap." Jessi membuka pembicraan.

"Benarkah?, dimana?." Tanya Rosè buru-buru.

"Bangunan tua di tengah hutan pinggiran kota, Lis di kurung di sana dengan penjagaan yang cukup ketat. Dan laki-laki itu ikut rencana keluargamu karena ingin melidungi Lisa." Jelas Jessi panjang lebar.

"Kau hebat bisa langsung mengetahui nya. Dan aku tau V terlibat karena memiliki alasan."kata Rosè dengan senyum tipis terpatri di bibir ranum nya.

"Jadi apa yang akan kau lakukan?." Tanya Jessi sambil fokus pada ponsel nya.

"Tidak banyak. Aku akan pergi menyelamatkan Lisa dengan bantuan V dan tentu saja dengan belasan bodyguard kakak ikut dengan ku kesana." Jelas Rosè.

"Lalu bagaimana dengan ku?, lalu gadis yang membrikan nya pad V?." Tanya Jessi kini menatap Rosè.

"Kak Jessi bagian menyebarkan seluruh data gelap keluarga Jung ke semua media. Dan untuk Irene biar saja dia tidak terlalu penting." Intruksi Rosè.

"Baik lah. Jadi setelah ini semua akan selesai bukan?." Ujar Jessi lagi.

"Tentu saja semua selesai kak, dan seluruh keluarga Jung juga akan selesai tanpa terkecuali." Ujar Rosè dengan semirik penuh arti menatap Jessi yang kini membeku merasa perkataan Rosè tidak sesederhana itu.

"Good luck my sister."  Jelas Rosè dan meninggalkan Jessi di bangku taman dengan pikiran yang ruwet
.
.
.
.
.
.
"Seperti nya Rosè marah." Keluh Jennie.

"Kau benar Jen, dan lebih parah nya dia sangat kecewa terhadap tindakan kita  memaaf Irene secepat itu." Timpal Jisoo.

"Mommy hanya tidak tega membiarkan Irene berlutut memohon maaf, rasanya sakit melihat dia menangis seperti itu." Sesal Sandra duduk di sofa.

"Daddy juga benar marah dengan sikap Irene, tapi saat dia berlutut Daddy membayangkan jika Lisa lah yang di posisi itu. Rasanya sangat sakit walau hanya mem bayangkan nya saja." Bela Marco.

"Jennie harap Rosè segera memaafkan kita."  Ujar Jennie.

Dan hanya di angguki Jisoo, Sandra serta Marco.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana ke adaan tahanan?." Tanya Jesicca pada Krystal putri nya.

"Aman Mom, gadis itu aku kurung di rumah tua di tengah hutan, hanya menunggu Rosè datang dan pas saat itu...." Krystal mengantung kata-kata nya lalu menatap Jesicca yang kini juga menatap nya mereka memgangguk menyetujui bahwa pikiran mereka sama.

"Akan mengirim nya ke nderaka." Ujar Jesicca dan Krystal barengan dan kemudian tertawa bahagia memikirkan rencana gila mereka.

"Ya udah Mom, Ital pergi ke sana dulu Mom." Pamit Krystal.

"Ya sudah, hati-hati di jalan sayang. Dan lakukan dengan segera karena Daddy ingin mengajak kita liburan di Rusia tiga hari lagi sayang." Pringat sang Mommy.

"Okey Mom. Bye." Krytas segera meninggalkan meninggalkan Mommy nya di meja makan menatap putri nya dengan bangga.

"Darah keluarga Jung benar-benar menglir  kental di tubuh putri ku." Gumam Jesicca bangga dan tersenyum puas.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau menghianati ku sialan?." Maki Krystal pada V yang sudah babak belur  dan terkapar di lantai di sebalah Lisa yang terikat lemas karena Krystal menyuntik kan sesuatu pada nya.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang