26

362 39 4
                                    









"Lisaaaaaaaa." Rengek Rosè manja menggoyangkan tangan Lisa sambil mempoutkan bibir nya imut.

Namun Lisa hanya diam melepas tangan Rosè dari lengan nya dengan pelan takut menyakiti Rosè. Karena walau kesal dan marah pada Rosè dia tidak mau melukai kekasih nya.

"Lisaaa." Rosè tetap memanggil Lisa dengan nada manja nya, hendak menggapai lengan Lisa lagi namun dengan cepat Lisa mengelak dan kembali melangkah pergi.

"Lisa huuuuaaàaaaaaaaaa." Rosè mendudukan diri nya di lantai koridor dan menggoyang kan tangan, kaki, dqn seluruh badan nya sambil duduk seperti anak kecil yang di tinggal ibunya pergi.

Lisa menghentikan langkah nya kala mendengar tangisan Rosè, dia membalikan badan nya dan rahang nya jatuh ke bawah melihat tingah Rosè yang merajuk sambil menangis dan pasti sangat terlihat imut di mata Lisa.

"Huaaaaaaaaaa. Jahat. Huaaaaaa." Tangis Rosè makin keras karena Lisa hanya menatap nya.

"Ya ya ya. Kenapa kau malah menangis." Ujar Lisa gelalapan tidak tega melihat Rosè menagis. Dan mengedarkan pandangan nya sekeliling dan menghela nafas lega. Karena tidak ada yang melihat tingkah Rosè yang memalukan sekali gus imut itu.

"Lisa jahat. Jahat jahat jahat jahat." Ujar Rosè dalam tangis nya sambil memukul-mukul kan lengan  ya ke udara menunjukan bahwa dia sedang marah dan merajuk.

"Cup cup cup, udah ya. Jangan nangis lagi." Bukuk Lisa mengelus rambut Rosè lembut membujuk layak nya anak kecil yang sedang menangis.

"Gak mau. Huaaaaaaa. Jahat huaaa. Jahat."  Tangis Rosè tetap keras.

"Kok bilang Lisa jahat sih?." Tanya Lisa lembut.

"Lisa marah sama Oci. Lisa gak mau oci pegang, gak mau dengerin oci, trus ninggalin oci. Kan oci gak suka di giniiin. Haaaa." Adu Rosè dalam tangis nya. Sambil memukul lengangan Lisa.

Lisa menatap Rosè cengo. Kenapa Rosè jadi childis seperti ini.

"Lisa gak suka Rosè deket-deket orang lain." Ujar Lisa masih lembut.

"Kan oci cinta nya sama Lisa. Bukan sama mereka. Jahaaaaat" Segugukan Rosè menghapus air mata nya tapi sia-sia karena tetap mengalir ke bawah.

"Iya. Lisa jahat, Lisa yang salah. Lisa minta maaf ya." Lisa mengalah dan meminta maaf.

Tapi dia sangat senang dan bahagia atas pengakuan Rosè bahwa hati nya hanya untuk Lisa.

"O  oci maafin." Ujar Rosè.

"Sekarang kita pulang ya. Malu di liatin orang lain." Ajak Lisa menggandeng tanagan Rosè.

"Gak mau." Tegas Rosè melepas genggaman Lisa.

Lisa mengusap wajah nya dan menghela nafas besal lalu menatap Rosè yang masih betah duduk di lantai. Dia gak habis pikir harus nya dia yang marah karena Rosè memarahi nya di depan orang lain serta shabat-sahabat nya.

Dan Rosè lah yang membujuk Lisa. Tapi kenyataan nya malah Rosè yang ngambek dan menangis dan sial nya Lisa lah yang harus membujuk dan menenag kan nya.

"Jadi Oci mau nya apa?." Tanya Lisa lembut tapi dalam hati ingin menendang Rosè sampi nyerungsuk ke selokan.

"Gendong." Pinta nya sambil merentangkan tangan nya ke atas.

Lisa pun berjongkok hendak menggendong Rosè ala tuan putri.

"Gak mau!." Tolak Rosè lagi.

Lisa diam lalu membelakangi Rosè sambi berjongkok hendak menggendong belakang Rosè.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang