"Lo pada beneran keluar dari tim basket?." Tanya Nayeon.
"Iya. Kenapa emang?." Balas Suzy.
"Yaaah, sayang benget. Padahal sebulan lagi ada tamding basket antar sekolah kita sama sekolah tetengga " ujar Nayeon menyayang kan.
"Kalau pun kita gak keluar. Gak bakal main di pertandingan nanti." Yakin Seulgi.
"Kenapa. Lo pada gak bisa main nya?." Celeuk Jisoo.
"Justru karena kita jago makanya gak di ijinin main." Timpal Rosè perotes karena di kira gak bisa main.
"Eleh. Gak percaya gua lo bisa main. Kalau Suzy ama Seulgi sih gua yakin bisa main." Remeh Nayeon pada Rosè.
"Lo gak tau aja Nay. Rosè jago benget main basket." Celetuk Seulgi.
"Ah. Gak peraya gua." Kekeh Nayeon
"Terserah sih. Gua juga gak peduli lo percaya atau nggak." Cuek Rosè gak peduli
"Rosè?." Panghil Irene menghentikan Nayeon yang ingin membalas Rosè tadi.
"Ya. Buk." Jawab Rosè santai tapi tidak melihat ke arah Irene.
"Itu ada yang nyariin kamu?." Ujar nya.
"Siapa buk?." Tanya Lisa penasaran.
"Nona Krystal Jung." Ucap nya.
"Di mana dia?." Tanya Rosè.
"Di ruangan ibuk." Irene
"Bilang saya tidak mau bertemu dengan nya." Cuek Rosè
Rosè berdiri dari bangku nya, tapi dia tidak keluar kelas tapi ke loker siswa yang ada di belakang bangku dan mengekuarkan buku nya.
"Kamu yakin?, iyu Krystal Jung lo. Kamu tau siapa keluarga Jung kan?." Bujuk Irene.
Rosè menatap Irene tajam, dan kemudian menunjukan semirik nya.
"Jangan kan Krystal Jung. Walau tuan besar Jung sekali pun datang memohon bertemu bahkan dengan bersujud pun saya tidak tertarik untuk bertemu dengan nya." Dingin Rosè dan juga sangat datar.
Teman-teman nya yang sedari tadi menyaksikan percakapan Irene dan Rosè pun kaget dengan perkataan yang cukup kurang ajar.
"Rosè." Lirih Irene tidak percaya dengan sikap Rosè.
"Wah, savge ya." Bisik Seulgi pada Suzy.
"Apa kau merasa hebat karena aku memohon pada mu untuk menjadi dokter keluarga Jung?, jangan karena kau merasa hebat, dan sangat di sanjung serta di pandag tinggi dalam dunia kedokteran membuat mu merasa di atas langit." Sakras Krystal Jung yang entah sejak kapan ada di sana dan mendengar kata terkahir yang Rosè ucap kan.
"Akhir nya kau menunjukan wajah asli mu." Kekeh Rosè tanpa dosa.
"Berhenti bersikap kurang ajar bocah. Awal nya aku ingin membujuk mu karena aku lihat kau bisa menjadi dokter yang sangat hebat di masa depan." Krystal mengantung kata nya.
"Tapi sekarang aku tau. Kau tidak pantas menjadi dokter. Percuma kau punya kemampuan tapi di sia-siakan." Cibir Krystal sinis.
"Sebenar nya apa tujuan mu membujuku menjadi dokter Nona Jung?."
"Aku hanya tidak ingin sebuah bakat yang luar biasa di sia-siakan begitu saja. Apa lagi bakat itu bisa membantu orang yang membutuhkan." Bijak Krystal.
"Hahhahaahhahahahsahha. Jadi maksud mu hanya atas dasar kemanuisan begitu?. Hahahhahahahahah." Pecah suda tawa Rosè.
"Apa yang kau tertawakan Rosè?." Bingung Sulgi.
"Mulia sekali hati anda Nona Jung. Aku sangat tersanjung dengan ucapan manis anda." Ujar Rosè setelah menghentikan tawa nya. Dan mengabaikan pertanyaan Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I LOVE YOU= MY SUN
Fanfiction"Dia adalah orang pertama yang memberi ku kehangatan di dingin nya kesendirian. "Dia yang memenyinari hidup ku, di gelap nya dunia ku." "Dia yang merupakan cinta pertama ku. juga yang memberi luka patah hati ku." "Dimana aku harus memilih merel...