37

257 32 3
                                    




Brak!!!!!

Dokter Han kaget saat dia mendengar pintu ruangan nya terbuka dengan keras hingga membentur dinding.

Tap
Tap
Tap

Dengan rasa tidak bersalah nya orang yang menggebrak pintu itu berjalan dengan menatap tajam diri nya dan terlihat jelaa bahwa orang itu marah.

"Kau melakukan nya lagi." Desis orang itu tajam.

"Melakukan apa maksud mu?." Bingung dokter Han menyerngit.

"Kenapa kau melakukan nya lagi?." Tanya orang itu tajam kini sudah berdiri di depan nya dengan meja di antara mereka.

"Melakukan apa maksud mu Rosè?, aku tidak paham. Bicara yang jelas?." Pinta  dokter Han.

Rosè menyunggingkan semirik nya seolah mengejek kebingungan dari dokter Han.

"Song Mino. Itu kau kan?." Jelas Rosè membuat dokter Han segera menegak ludah nya takut.

"Song Mino?. Memang nya ada apa Rosè?,  kau datang tiba-tiba dengan penuh amarah lalu menuduh ku?." Ujar dokter Han menatap Rosè dengan tanda tanya.

"Kenapa?." Tanya Rosè menggantung kata-kata nya.

"Kenapa kau memberi bocoron pada Song Mino sampai keuarga sialan itu mengetahui bahwa aku masih hidup?, kenapa? Kenapa?. KENAPA PAMAN??!!." teriak Rosè tepat di depan dokter Han terlihat jelas luka yang mendalam dari mata coklat yang menatap nya tajam.

"Ak ak aku----."

"Berhenti membuat alasan. Jawab apa karena uang lagi?." Tebak Rosè membuat dokter Han menunduk.

"Maaf." Lirih nya merasa bersalah pada Rosè.

"Dulu kau mengatakan tempat ku bersembunyi juga karena uang, sekarang kau membocorkan rahasia ku juga karena uang. Apa kau serendahan itu sialan?!, memang nya kau di bayar berapa ha?, 100 juta, 500 juta atau 1M?. JAWAB!." bentak Rosè marah.

Kini wajah dokter Han memerah juga susah bernafas karena Rosè mencekik leher nya dengan sangat kuat, dengan posisi duduk serta Rosè yang di atas meja.

"Ahkk uk ak uk." Dokter Han berusaha melepas tangan Rosè dari leher nya tapi sia-sia karena sudah kehabisan nafas.

"Ingin rasa nya aku membunuh mu, tapi aku akan membiarkan mu hidup karena Lisa masih membutuh kan mu." Datar Rosè melepas cekikan nya.

Dokter Han langaung menarik nafas dalam-dalam dan menghembus kan nya kuat serta me gusap leher nya yang sangat merah bekas jari Rosè di sana.

"Jika kau melakukan nya lagi akan ku buat anak dan istri mu menerima akibat nya." Ancam Rosè.

Membuat dokter Han segera me gangguk takut anak dan istri nya kenapa-napa. Karena setiap yang si ucapkan Rosè pasti akan di jalan kan nya.  Jangan lupakan di dalam nadi nya darah keluarga Jung mengelir kental di tubuh nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ke adaan Lisa sudah cukup setabil, rutin minum obat dan cek up dua minggu sekali untuk memantau penyakit nya." Jelas dokter Han bicara pada Lisa dan Sandra.

"Apa ada kemungkinan untuk sembuh dok?." Tanya Sandra penuh harap.

"Kami tidak bisa memastikan itu nyonya. Tapi kami kan berusaha untuk mencari obat nya tanpa harus donor jantung." Jelas dokter Han.

Sandra menghela nafas berat, setiap di tanya jawaban dokter Han selalu saja itu.

"Semoga saja cepat di temukan dok. Dan terimakasih sudah meneliti obat untuk Lisa." Ujar Sandra.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang