"Cepat tangkap pelayan itu!!!!." Teriak tuan Jung pada orang suruhan nya.
Belasan orang berlari tergesa-gesa mecarau seseorang, seorang pelayan yang dengan berani nya mencuri di rumah kebesaran keluarga Jung.
"Aku harus cepat." Gumam seorang laki-laki dewasa berumur sekitar dua pulu lima tahun. Berlari dengan cepat melewati malam yang sepi dan gelap. Menyusuri gang-gang kecil agar tidak di temukan oleh orang-orang yang mengejar nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di keluarga Jung nampak panik karena barang yang di curi adalah dokumen yang dapat menghancurkan keluarga mereka."Apa orang itu sudah tertangkap Dad?." Tanya Krystal panik.
"Belum, daddy masih memcari nya. Tapi kamu tenang saja dia pasti tertangkap." Jelas tuan Jung.
"Harus dad. Bukan takut pada orang itu kaerena tidak akan ada yang percaya jika dia membeberkan semua nya seklai pun. Tapi Mommy takut di menyerahkan dokumen itu ke pihak musuh perusahaan kita Dad." Jelas Jesicca.
"Kamu tenang aja. Daddy akan mengawasi perusahaan musuh, jadi dia tidak akan bisa ber buat apa-apa." Yakin Tuan Jung.
"Aku percaya Daddy pasti bisa." Lega Krystal.
"Tapi kita juga harus memgurus anak sialan itu." Timpal Jesicca
Krystal bersemirik jahat.
"Aku punya rencana untuk itu." Ujar nya percaya diri.
"Bagai mana?." Penasaran tuan Jung.
Krystal pun membisikan rencana nya pada kedua orang tua nya.
"Daddy setuju." Tungkas Tuan Jung menatap Krystal bangga.
"Mommy juga, dia pasti akan berlutut memohon. Tapi kita tidak akan mengampuni nya." Ujar Jesicca dengan semirik jahat nya. Dan di angguki tanda setuju oleh anak dan suaminya.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Rosè bagai mana ini?." Tanya Dokter Han pada Rosè.
"Bagaimana apa nya paman?."balik Rosè yang bertanya.
"Ke adaan Lisa terus memburuk, obat yang kita resepkan pada Lisa hanya membuat Lisa tampak baik-baik saja dari luar, tapi penyakit jantung nya terus menggeroggoti Lisa dari dalam. Dan jika sewaktu-waktu dia drop maka nyawa Lisa jadi taruhan nya Rosè." Jelas dokter Han.
"Tetap pantau, selagi masih berefek pada Lisa tetap berikan obat itu pada nya, dan setiap Lisa kontrol seperti biasa palsukan hasil pemeriksaan. Maka semua akan baik-baik saja." Ujar Rosè santai tapi tidak ada yang tau di dalam hati nya.
"Jangan egois Rosè, kau juga harus memikirkan perasaan Tuan dan Nyoya manoban orang tua Lisa. Menurutmu bagaimana perasaan mereka jika anak nya tidak pernah baik-baik saja. Kan sehancur apa mereka Rosè!." Tegas dokter Han pada nya.
"Lalu menurut mu aku harus apa paman?, mereka tidak mengijinkan ku untuk menyerahkan jantungku pada Lisa. Lalu mereka juga belum mendapatkan nya sampai sekarang. Di tambah lagi Lisa selalu mendambakan hidup seperti orang sehat biasa nya walau pun tidak sebebas mereka. Paman pikir aku baik-baik saja dengan itu?, Tidak paman!, aku selalu merasa bersalah karena berbohong, merasa tidak berguna karena belum bisa menyembuhkan Lisa, aku selalu gelisah paman, aku takut, aku takut sangat takut. Bahkan memejamkan mata untuk tidur pun aku tidak berani karena selalu di hatui perasaan takut jika saat pagi hari aku membuka mata tapi aku tidak bisa melihat Lisa ku lagi. Tidak bisa melihat matahari ku lagi, tidak bisa melihat senyum manis itu lagi, juga bagai mana saat aku buka mata pelukan hangat itu akan menjadi dingin, bagai mana jika saat aku mambuka mata tubuh yanga selalu aktuf itu terbaring kaku." Jelas Rosè penjang lebar memandang dokter Han yang kini tertegun melihat Rosè yang sudah menangis, dan dari tatapan mata nya terlihat betapa takut, gelisah,sedih ,dan terlukanya gadis remaja yang duduk di depan nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I LOVE YOU= MY SUN
Fanfiction"Dia adalah orang pertama yang memberi ku kehangatan di dingin nya kesendirian. "Dia yang memenyinari hidup ku, di gelap nya dunia ku." "Dia yang merupakan cinta pertama ku. juga yang memberi luka patah hati ku." "Dimana aku harus memilih merel...