"Mom?." Panggil Lisa.
"Ya nak?. Kamu butuh sesuatu?." Dengan cepar Sandra menghampiri Lisa yang masih tiduran di bangkar nya.
"Mommy tidak memberitau Rosè kan tentang penyakit ku?." Tanya Lisa.
Sandra pun terdiam, dia tidak tau harus menjawab apa. Karena dia tidak pernah memberi tahu penyakit Lisa pada Rosè. Tapi gadis itu entah tau dari mana dia tau dan paham tentang penyakit yang di derita oleh Lisa terlebih lagi dia juga meneliti obat untuk Lisa.
"Mom?." Panggil Lisa membuyarkan lamunan Sandra.
"Eh ya?." Kaget Sandra.
"Aku tanya Mommy tidak memberitahu tentang penyakit ku pada Rosè kan?" Tanya Lisa lagi.
"Mmm. Mommy tidak memberitahu nya. Tapi...." ujar Sandra ragu.
"Tapi apa mom?." Tanya Lisa cepat, dan entah kenapa dia merasa gelisah.
"Saat kamu pingsan malam itu. Rosè ada di sana membantu dokter Han memeriksa kondisimu nak." Ujar Sandra lirih.
"Ja ja jadi Ro Rosè udah tau ke adaan ku Mom?." Tanya Lisa terbata-bata dan terlihat rasa takut terpancar di mata Hazel nya itu.
"Ya. Dia tau." Angguk Sandra.
"Rosè tau. Dia pasti benci pada ku kan Mom?, karena aku penyakitan?, dia pasti akan meninggal kan ku kan mom?. Rosè pasti meninggal kan ku karena dia pasti merasa repot memiliki kekasih penyakitan kan mom?." Rancau Lisa tidak jelas karena takut Rosè akan pergi meninggal kan dia yang sakit dan bayangan itu terasa menakutkan bagi Lisa.
"Tidak. Rosè tidak akan meninggal kan mu. Dia saangat mencintai mu Lisa. Percaya sama Mommy. Mommy dapat melihat bagaimana besar rasa cinta Rosè pada mu nak. Jadi dia tidak akan pergi Lisa." Ujar Sandra berusaha menenangkan Lisa yang tampak kacau.
"Dia tidak meninggal kan ku pasti karena kasihan kan mom?, karena kasihan pada ku dia akan pura-pura beetahan kan mom?. Dia cantik dan jenius mom. Banyak orang yang menyukai nya mom. Dan jika nanti dia lelah untuk mengkasihani ku dia pasti pergi kan mom?." Lisa tetap merancau tak jelas dan sekarang dia menangis di dekapan hangat sang ibu yang berusaha menenangkan nya.
"Tidak Lisa Rosè tidak akan pergi nak. Jadi tenang ya. Kamu belum pulih nak."
Sandra mengusap punggung Lisa yang gemetaran, tanda bahwa Lisa sangat ketakutan sekarang. Dalam menenangkan Lisa, Sandra juga menangis sedih melihat Lisa yang frustasi seperti itu.
"Ada apa mom?." Tanya Jennie saat dia membuka pintu melihat adegan haru itu.
"Panggil kan Rosè ne?." Ucap Sandra.
"Tidak mom! Jangan!." Pekik Lisa menatap mommy nya memohon.
"Kau harus bicara pada Rosè, Lisa." Ucap Sandra tegas.
"Lisa mohon mom, Lisa mohon." Ujar Lisa memohon menyatukan tangan nya pada Sandra.
"Sebenar nya ada apa ini Mom?. Kenapa Lisa ketakutan seperti itu?." Tanya Jisoo khawatir.
"Jennie panggil Rosè." Titah Sandra tidak peduli dengan permohonan Lisa.
"Tapi Lisa mom?." Ragu Jennie.
"Panggil Rosè atau Lisa akan tetap menggila dengan pemikiran negatif nya." Sandra menatapa Jennie dengan tatapan memohon.
"Baik mom. Biar Jennie telepon." Ujar Jennie merogoh kantong nya.
"Ponsel Lisa mati. Cari dia di ruang dokter Han saja." Ujar Sandra.
Dengan cepat Jennie langsung berlari mencari Rosè di ikuti Jisoo di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I LOVE YOU= MY SUN
Fanfiction"Dia adalah orang pertama yang memberi ku kehangatan di dingin nya kesendirian. "Dia yang memenyinari hidup ku, di gelap nya dunia ku." "Dia yang merupakan cinta pertama ku. juga yang memberi luka patah hati ku." "Dimana aku harus memilih merel...