20

460 43 1
                                    




"Mommy minta maaf ya, atas sikap kasar Lisa pada kalian." Ucap Sandra pada Suzy, Seulgi, dan Nayeon.

"Gak papa Mom. Kami maklum dengan ke adaan Lisa." Ujar Seulgi menghibur Sandra yang nampak sedih dan merasa bersalah.

"Apa Lisa selalu marah jika di jenguk Mom?." Tanya Suzy.

"Lisa marah bukan karena tidak mau di jenguk. Tapi Lisa tidak suka jika ada orang yang tau tentang penyakit nya memandang dia dengan tatapann prihatin dan iba." Jelas Sandra

"Iya, awal nya pun kami di tolak, tapi Rosè memberitahu kami bahwa Lisa tidak suka di pandang dengan tatapan prihatin." Ujar Jennie.

"Sangat sulit sebenar melakukan itu. Tapi mau gimana lagi." Tutur Jisoo mengeluarkan keluh kesah nya.

"Lalu siapa sebenar nya Rosè itu?, mereka baru bertemu tidak lebih setahun?, lalu kenapa iya seolah memahami Lisa?." Tanya Nayeon sedikit sinis.

"Kalian tidak perlu tau siapa Rosè?, dan jangan pernah mempertanyakan nya." Tegas Sandra dingingin.

Membuat ke lima gadis itu diam, dan merinding dengan kata-kata dingin Sandra.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sedangkan dia dalam ruang rawat sepasang kekasih itu masih berpelukan, namun bedanya tidak terdengar lagi tangisan dari Lisa.

"Sudah tenang, hm?." Tanya Rosè lembut mengusap rambut belakang Lisa sayang.

Yang di tanya hanya diam, tapi melepaskan pelukan nya pada Rosè, dan masih tetap menunduk enggan melihat Rosè di samping nya kini duduk di kursi di samping bangkar Lisa.

"Ada apa?, coba cerita?." Tanya Rosè lagi membujuk.

Lagi-lagi Lisa hanya diam dan menunduk sambil memainkan selimut yeng menutupi setengah badan nya. Jujur Lisa sangat takut untuk bicara apa bahkan sekedar menatap Rosè pun dia takut.

"Tidak mau cerita?." Lanjut Rosè sambil mengusap lengan Lisa.

"Apa selimut itu lebih menarik dari wajah ku?." Tanya Rosè lagi.

Lagi lagi diam. Lisa hanya diam, membuat Rosè menghela napas kasar. Jujur dia sekarang sangat lelah dengan penelitian nya gagal karena kecerobohan orang baru, Krystal yang selalu memintanya bekerja untuk nya. Lalu dia hadapkan dengan Lisa yang tidam mau bicara padanya. Dan Sandra menyuruh agar dia bicara dengan Lisa.

Akhir nya dia memilih diam sambil menatap ke arah Lisa menunggu sang kekasih agar mau bicara.

"Mau kemana?." Tanya Lisa panik menahan tangan Rosè yang sudah berdiri.

"Hanya mengambil air babe." Ujar Rosè lembut dan lega akhirnya setelah diam lama Lisa membuka mulut nya juga.

"Kau ingin pergi?." Tanya Lisa lagi mengabaikan penjelasan Rosè.

"Tidak Lisa. Hanya mengambil air. Aku haus." Jelas Rosè sabar dan lembut.

"Baiklah." Ujar Lisa menganggukan kepala tapi tidak melapaskan genggaman nya di tangan Lisa.

Rosè menautkan jari nya dengan jari Lisa, hal itu membuat Lisa tersenyum menatap tautan jari mereka.  Lalu Rosè menuang air ke gelas di atas naks.

"Mau minum?." Tawar Rosè melirik Lisa.

Lisa hanya menggeleng kepala, Rosè langsung meminum tandas air di gelas.

"Aku ngantuk." Ujar Lisa.

"Tidur lah. Aku akan menemani mu." Rosè membantu Lisa untuk tiduran.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang