34

281 39 10
                                    

Lisa dan Rosè masih diam dan saling tatap-tatapan dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan. Dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Brak!!!!!!

Hingga atensi mereka teralihkan ke sebrang jalan di mana mobil Rosè di parkir serta kini sudah hancur karena tiba-tiba di tabrak truk.

"Chaeng mobil mu?." Uajar Lisa kaget.

Rosè diam syhok memandangi mobil nya itu, mobil yang baru dia beli kini hancur sudah  tak berbentuk.

"Ayo kita  lihat apa supir nya baik-baik saja." Ajak Liaa berjalan ke arah mobil Rosè.

Greb

Rosè menarik Lisa agar jongkok, bersembunyi karena Rosè untuk memastikan sesuatu.

"Ada apa?." Bingung Lisa.

"Ssst." Rosè meletak kan jari telunjuk nya di bibir nya syarat agar Lisa diam, lalu kembali menatap ke arah mobil nya dan kini sudah di kerubungi oleh lima orang laki-laki berbadan besar serta satu orang laki-laki tinggi dan sangat tampan.

"V." Lirih Lisa kaget.

Rosè mendengar gumaman lirih Lisa, iya tidak jadi bertanya karena dia mendengar teriakan dari sebarang sana.

"Yak!, aku menyuruh mu menculik nya bukan membunuh nya. Jika dia mati maka aku tidak bisa menyiksanya!!." Teriak pria tampan itu.

Rosè menyerngitkan dahi nya bingung, dia tidak kenal laki-laki itu, tapi malah pria itu ingin menghabisi nya?.

"Tapi dia tidak ada di dalam Tuan." Lapor salah seorang berbadan besar

"Cepat cari!, jangan sampai dia bertemu dengan Lisa!." Titah laki-laki tampan iti dengan penuh intimidasi.

Rosè yang masih kebingungan dengan semau yang dia dengar dan segala pertanyaan yang berkecambuk dalam pikiran nya, tersentak kaget saat Lisa tanpa aba-aba menarik nya kuat dan segera berlari tak berarah hanya agar Lisa bisa membawa Rosè supaya tidak di temukan oleh pria tampan yang dia kenal sebagai V itu.

"Itu mereka?!!." Teriak salah seorang pria besar itu, menunjuk Lisa dan Rosè yang menjauh  belawan arah dengan arah datang   V.   

"Sial." Batin Lisa kesal.

"Kenapa bisa dia bersama Lisa!." Teriak V dengan sangat kencang.

"Cepat kejar, dan pastikan Gadia pirang itu harus tertangkap!. Sekalian saja dengan Lisa!." Lanjut triak V lagi.

"Siapa dia?." Tanya Rosè di tengah pelarian mereka sambil ngos-ngosan sesak nafas karena mereka sudah lari cukup jauh dan masih di kejar.

Lisa tidak menjawab, dia lebih mengeratkan cengkeraman nya di lengan Rosè, dia suadah terlalu lelah dan tidak sanggup untuk bicara lagi.

Di tengah pelarian  Rosè menyerngitkan dahi nya bingung, saat dia merasa genggaman Lisa di tangan nya melonggar, dan juga tangan Lisa terasa dingin dan juga berkeringat.

"Lisa?!." Panik Rosè saat dia melihat  wajah Lisa sangat pucat,bibir kering, serta darah segar mengalir dari kedua lubang hidung nya. Secara tak sadar dia menghentikan lari nya mau tak mau Lisa juga harus berhenti.

"Yak!! Kenapa berhenti!!!." Bentak Lisa marah.

"Wajah mu pucat Lisa, dan nafas mu tidak normal, jika di teruskan berlari berbahaya untuk jantung mu." Ujar Rosè lembut walau dia kaget dengan bentakan marah Lisa.

"Itu urusan belakang, kita harua segera lari Chaeng." Lembut Lisa menatap Rosè memohon.

"Tapi berbahaya untuk mu Li, kita cari tempat sembunyi saja." Ajak Rosè.

BECAUSE I LOVE YOU= MY SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang