13. Berantem

20.5K 841 25
                                    

Jangan lupa pencet bintang sebelum membaca🖤

~Happy reading~

Sebenernya sejak Gus Alvan pergi ke mesjid untuk shalat subuh, Nadira dan Gus Alvan tidak menegur sapa lagi. Jika ditanya kenapa Gus Alvan bersikap seperti itu, ia sebenarnya sedikit marah pada Nadira karena istrinya itu membohongi nya tentang lelaki yang menelpon nya tadi pagi.

Dan saat ini Nadira sudah berada di kelasnya dan hari ini bukan Gus Alvan yang mengajar melainkan Ning Aisyah yang menggantikan Gus Alvan karena Gus Alvan belum pulang.

Saat Ning Aisyah lagi mengajar di depan, Nadira merasa malas mendengarkan Aisyah selain ia tidak mengerti apa yang dijelaskannya ia juga merasa kesal kepada perempuan yang berada di depannya saat ini, karena pagi-pagi buta sudah membuatnya kesel. Seperti biasa Nadira memilih untuk tidur saja.

"Dira bangun jangan tidur" ujar Nisa pada Nadira

"Udah diem Nisa gw males dengerin penjelasan ning Aisyah, perut gw sakit banget nih "

"Heh dir bangun Ning Aisyah jalan kesini"

"Nadira kamu ke sini niat menuntut ilmu atau mau tidur?" Tanya Ning Aisyah dengan tegas

Sementara Nadira memutar matanya malas, sama sekali tidak ada rasa takut yang di rasakan oleh Nadira pada Ning Aisyah.

" Jawab saya Nadira, jangan mentang-mentang kamu sepupu nya Gus Alvan kamu bersikap seenaknya ya"

"Maaf ya Ning Aisyah, saya disini cuma tidur doang dan gak bersikap seenaknya, Ning gausah membesar-besarkan masalah deh cuma perkara tidur doang ribet bener" jawab Nadira melawan Ning Aisyah

"Bener-bener ya kamu Nadira tidak punya sopan santun sama sekali, saya ini guru kamu disini yang harus kamu hormati, jangan bersikap seenaknya kamu"

Sementara Nadira tidak menjawab perkataan Ning Aisyah, ia malah keluar dari kelas tersebut tanpa permisi, sebenarnya ia lagi datang bulan saat ini, perutnya lagi sakit tapi ning Aisyah malah marah-marah membuat kupingnya panas saja.

"Saya meminta maaf Ning atas nama Nadira, saya harap jangan melaporkan ini pada Gus Alvan karena kemarin Nadira sudah di hukum sama Gus Alvan" ujar Nisa pada Ning Aisyah

***

Saat ini di ndalem kedatangan ummi hanifah, disana sudah ada kyai Hanan,ummi salma dan Gus Alvan.

"Gimana kabarnya Hanifah?" Tanya ummi salmah

"Alhamdulillah baik mbak, saya datang ke sini ingin menyampaikan sesuatu..."

"Assalamualaikum" disaat mereka ingin mengobrol tiba-tiba Aisyah datang memberi salam.

"U-ummi" ujar Aisyah dengan matanya yang sudah berkaca-kaca, ia langsung bersimpuh di kaki ummi nya

" Ummi maafin Aisyah hiks, Aisyah bener-bener minta maaf mi hiks" ujar Aisyah pada ummi nya

"Bangun nak, ummi sudah maafin kamu" ujar ummi Hanifah seraya menghapus air mata anaknya

"Tapi Ummi minta maaf nak, ummi tidak bisa lama-lama disini karena ummi harus pulang ke rumah nenek dari abimu"

"Nenek kenapa ummi? Aisyah ikut Ummi ya"

"Nenek mu sedang sakit nak jadi ummi harus kesana, sebaiknya kamu jangan ikut, keluarga Abi mu masih marah sama kamu karena kejadian itu nak, ummi tidak mau memperkeruh suasana, sebaiknya kamu disini saja ya" ujar ummi Hanifah sambil mengelus kepala putrinya

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang