42. Imamku Gus Alvan

3.2K 149 18
                                    

Allooww alloww semuanyaa assalamualaikum gess gimana nih kabar kalian semoga baik baik aja ya, maaf ya kita sebagai author belum sempet ngelanjutin ceritanya, pasti kalian pada nungguin yaaaa, sorryy ya gesss

~Happy Ready~

Shera yang ikut menyimak pembicaraan mereka pun ikutan tertawa dengan ocehan temannya yang tidak penting itu.

Mereka pun tertawa riang dengan kedatangan Nadira

setelah beberapa menit mereka berbicara tiba tiba di hebohkan dengan kedatangan anak baru ya namanya Elina biasa di panggil elin

Elina yang asal dari kota jakarta ia terpaksa masuk pesantren karna ulahnya yang sangat nakal dan tomboy

"wooyy wooyyy kalian harus tauuu ada anak baruuu di pesantrennnn" teriak santri sebelah dengan teriak yang sangat kencang

para asrama putri yang di dalam kamarnya pun keluar dengan begitu cepat

"siapa?"

"siapa?"

begitu banyak pertanyaan, dan rombongan para santri wati pada heboh dan keluar dari asrama nya

ya Elina baru saja keluar dari mobil milik pribadi dia, ia datang dengan kedua orang tua, tetapi ada yang sangat ganjal dengan pandangan para santri

Elina sama sekali tidak memakai hijab "Elina astaghfirullah kamu ini di suruh pakai hijabnya kenapa engga di pakai hah!!!" ucapan yang sangat menakutkan

ucapan itu ialah bunda Sindi, bunda Sindi lah yang memaksa Elina untuk masuk kedalam pesantren

agar Elina berubah menjadi perempuan yang sholehah dan baik dengan harapan bundanya

bunda Sindi tidak mau Elina menjadi perempuan yang sangat tomboy dan nakal

sebenrnya Elina tidak nakal tetapi semua menilai Elina sangat nakal ia hanya lah tomboy

Elina juga tidak suka kalau di atur atur, Elina adalah perempuan yang sangat mandiri walaupun ia memiliki harta yang banyak

"bundaa buat apa sih ini kain ga cocok sama elin" ucap Elina sambil menyodorkan hijab itu ke bundanya dengan tangan yang tengil seperti jijik memegang kain itu

bunda yang sangat merasa tidak enak di lihat para santri, akhirnya bunda Sindi memasangkan hijab itu di kepala Elina

bunda Sindi pun menghampiri Elina "sayang ini di pakai ya engga enak di lihat sama orang orang, emangnya kamu mau malu di liatin banyak orang, liat tuh semuanya pakai hijab"

"dih bunda aja pakai hijabnya kayak marsha end bur rambut aja masih keliatan mau sok sok an pakain hijab Elina" jawab Elina dengan sewot

"jaga ucapan kamu elinaaa" ucapan yang di takuti oleh Elina

Elina memang tomboy tetapi ketika ayahnya bersuara dengan nada lantang ia sangat takut

"sabar aja dulu ikutin alurnya mau sampai mana" gumam Elina

setelah mereka berbincang begitu lama akhirnya bunda Sindi dan ayah Haikal masuk ke dalam rumah milik kyai Husen

"assalamualaikum" ucap bunda Sindi dengan malu malu

"waalaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh" jawab serempak Gus Alvan, ummi Salmah dan Abi Husen

"masuk nggeh bu" ucap ummi Salmah sambil berdiri

"ngomong apaan si nih ibu ibu tua" ucap dalam hati elin

mereka bertiga pun masuk ke ndalem

"silahkan duduk Bu pak" ucap Abi Husen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang