38. Imamku Gus Alvan

19K 835 144
                                    

~Happy Ready~

Setelah Nadira dan kawan kawannya bermain di area asrama, kini Nadira waktunya pulang ke ndalem.

Nadira berjalan dengan santai, Tanpa memikirkan beban lagi, semua malah udah selesai semenjak Ning Aisyah pergi meninggalkan pesantren Al Faiq.

"Mba kalo jalan jangan senyum senyum sendiri bahaya loh" ucap salah satu santriwan

"Eh eh ngapain kamu masuk wilayah santri putri" jawab Nadira yang bingung, pasalnya kalau ada santri wati dan santriwan kalau melanggar peraturan akan di hukum.

Santri itu pun hanya tersenyum "maap mba saya di sini ya cuman jalan jalan aja, sekalian mau cari calon makmum loh"

Nadira yang mendengarnya terasa geli, kini bulu kuduk Nadira pada naik semua.

"Mba yo ojo bengong ngunu loh, aku barbercanda tok loh, Yo nek memang tenan enek calon makmum aku neng kene tak gowo bali, tak kenalke kambe mamake"

"Ihh Lo ngomong apaan sih gw gak paham, kalo ngomong jangan pake bahasa alien"

Santriwan itu pun cengengesan ternyata dia ngomong perempuan itu tidak tau bahasanya.

Santriwan itu pun mengalurkan tangannya

"Kalo gak kenal maka tak sayang, kenalin mba saya Jajang, Jajang paling ganteng di pondok sini" ucapnya sambil tersenyum

Nadira melihatnya pun sudah tidak kuat lagi, bulu kuduk semua pada bediri

"Eh Lo mendingan pulang sana ke asrama Lo, kalo ada yang tau Lo ke asrama perempuan yang ada Lo kena hukum sama pengurus, emangnya Lo mau kena hukum hah"

"Wadoh mba Yo biasa wae aku ngomonge"

Tidak ada aba aba Nadira langsung pergi meninggalkan santriwan tersebut.

"Lah lah jutek amat jadi cewek toh, cuman mau ajak kenalan, hmm ternyata cantik juga ya perempuan itu, apa saya deketin aja kali ya, sapa tau jodoh kan lumayan" ucap Jajang dengan diri sendiri

Kini Nadira melanjutkan perjalan menuju ndalem, Nadira di buat mual sama kelakuan santriwan tadi.

"Dih kenapa gw jadi mual gini sih, gara gara tuh bocah kali ya, udah mukanya kayak pulu Pulu masih aja ganjen, astaghfirullah" ucap Nadira dalam hati

Setelah Nadira sudah sampai di depan ndalem, Nadira langsung masuk tanpa mengetuk pintu ndalem

"Assalamualaikum" ucap Nadira

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh" jawab Gus Alvan dengan ummi Salmah

Tiba tiba Nadira terasa pusing, kini muka Nadira terlihat pucat.

"Nak duduk dulu sini, kok muka kamu pucat banget" ucap ummi Salmah dengan sedikit terkejut

Gus Alvan hanya terduduk diam, ia tidak sama sekali membantu istrinya untuk duduk

Nadira pun duduk di samping Gus Alvan.

"Gimana sih Van kamu ini istrinya kelihatan pucat juga kok malah diem aja" saut ummi Salmah sambil mencubit tangan Gus Alvan

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang