28. Imamku Gus Alvan

19.2K 783 45
                                    


~Happy Reading~

"G-gus Alvan ngapain, ja-jangan macem-macem"

"Saya gak macem-macem Nadira cuma mau satu macem"

"Astagfirullah setan apa yang merasuki Gus Alvan kok jadi gini"

"G-gus ini lagi diluar jangan aneh-aneh kalo ketahuan bahaya" ujar Nadira.

Gus Alvan membuat Nadira panas dingin saat ini. Bahkan untuk bernafas saja rasanya sangat sulit untuk Nadira lakukan.

"Jadi kalo di kamar boleh" ujar Gus Alvan.

Gus Alvan menatap Nadira lekat dengan senyuman di bibirnya seraya menaik turunkan alisnya.

"G-gus....."

"Kenapa hmmm"ujar Gus Alvan sambil menaikkan alisnya.

Wajah Gus Alvan semakin dekat dengan Nadira.

Nadira menutupkan kedua matanya.

"Kenapa menutup mata, kamu berharap saya ngapain" ujar Gus Alvan

Nadira membuka kedua matanya dan melihat Gus Alvan yang sudah menjauhkan wajah dari nya.

"Saya cuma mau mengambil ini"

Gus Alvan mengangkat tangannya memperlihatkan ulat kecil yang ada di tangannya pada Nadira.

"Tadi di kepala kamu ada ulat"

Nadira mengerjapkan kedua matanya, biasanya jika melihat ulat dia akan berteriak karena Nadira sangat takut dengan ulat.

Tapi entah saat ini dia hanya diam karena sudah dibuat ketakutan oleh kelakuan Gus Alvan barusan.

Jantungnya sudah tidak aman sekarang.

"Kenapa diam?,kamu pikir saya bakal ngapain kamu"

"Hah e-enggak kok Gus,dira ga mikir apa-apa" ujar Nadira sambil menggelengkan kepalanya.

"Yakin" tanya Gus Alvan lagi

"Yakin" jawab Nadira dengan cepat

"Gus saya duluan, takutnya di cariin Ummi"

Nadira bangun dari duduk nya dan ingin pergi dari sana namun tangannya di tahan oleh Gus Alvan.

"Kenapa buru-buru, tadi ngapain kesini"

"Gak ngapa-ngapain kok Gus, tadi Dira emang mau kesini terus liat Gus Alvan jadi Dira samperin" ujar Nadira.

Tentu saja Nadira berbohong, karena sebenarnya Nadira tadi sengaja kesini karena mencari Gus Alvan.

Gus Alvan tidak menjawab, Gus Alvan hanya menatap Nadira saja, ia melihat kalo Nadira sekarang sedang gugup.

"Gus Nadira pergi dulu udah di cariin ummi" ujar Nadira seraya melepaskan tangannya yang di pegang oleh Gus Alvan.

Nadira langsung berlari saat tangannya terlepas dari tangan Gus Alvan.

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang