07. Perjodohan

18K 711 21
                                    

~Happy reading~

Terkadang kita berharap, mimpi kita menjadi kenyataan. Dan terkadang pula, kita berharap, kenyataan yg kita rasakan hanyalah sebuah mimpi.
~Alvan Al-Faiq~

____________________________________

"Abi bangun bi hiks....hiks...."

Gus Alvan mendengar suara ummi nya yang sedang menangis, ia pun masuk dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat abinya terbaring tak berdaya di atas kasur dengan muka pucat.

"Abi....ummi Abi kenapa" Tanya Gus Alvan sangat khawatir.

"Ummi gatau nak tadi pas ummi masuk kamar Abi sudah tak sadar kan diri di lantai" jawab ummi salmah yang masih menangis

"Kita bawa abi ke rumah sakit sekarang" Gus Alvan sangat khawatir, kenapa ia harus mendapatkan cobaan secara bersamaan seperti ini.

"Iya nak, tadi Faiz sudah mengambil mobil, sekarang kita bawa abi ke mobil dulu".

Setelah itu mereka pun membawa kyai Husein ke rumah sakit terdekat dari pesantren.

***

Nadira dan keluarganya sekarang sudah sampai di pesantren Al-Faiq. Tapi Nadira saat ini masih di dalam mobil ia enggan turun dan memeluk bundanya.

"Ayo Nak turun ini sudah sampai" ujar ibu Nadira

"Udah kek cicak aja kamu, dari tadi nempel terus sama bunda, liat aja bentar lagi bunda hanya milik Abang seorang" ujar Zyan menggoda adiknya,sementara Nadira matanya sudah berkaca-kaca.

"Enak aja mana ada kek gitu bunda tetep punya nya dira, Abang kalo mau mending cari istri sana"

"Heh kalian berdua lupa, bunda itu istri ayah jadi bunda hanya punya ayah, kalian berdua itu hanya meminjam milik ayah jadi gausah ribut sekarang semua nya keluar" siapa lagi yang menjawab kalo bukan ayah anugrah

Akhirnya mereka semua keluar dari mobil menuju ndalem.

Tok......tok...... Tok.......

"Assalamualaikum" ayah Nadira mengetok pintu sambil memberi salam.

"Afwan,bapak mencari siapa?" Tanya salah satu santri yang kebetulan lewat di depan ndalem.

"Saya mencari kyai Hanan, apakah ada di dalam?, sebenernya semalam saya sudah membuat janji untuk bertemu hari ini" jawab ayah anugrah

"Afwan pak, keluarga ndalem tidak ada, karena kyai Hanan sakit jadi semua nya pergi ke rumah sakit"

"Innalilahi wa innailaihi Raji'un"ujar keluarga ayah anugrah kecuali Nadira ,ia hanya bengong melihat sekitar.

"Maaf kalo boleh tau rumah sakit mana, biar saya nyusul kesana"

Setelah santri tersebut memberi tahu alamat rumah sakitnya sekarang mereka pun pergi menuju rumah sakit.

***

Setelah kyai Hanan sampai di rumah sakit beliau langsung di tangani oleh dokter di sana,sekarang kyai Hanan masih di dalam sedang di periksa, sedangkan ummi salmah, Gus Alvan, Gus Faiz dan Ning Elisha berdiri di depan ruangan menunggu dokter keluar.

"Ya Allah nak kenapa musibah datang silih berganti ke keluarga kita" ujar ummi salmah yang sedang menangis diperlukan Ning Elisha.

Gus Alvan yang tadi sedang berdiri dan mondar mandir seraya berdoa untuk abinya, kini mendekat ke arah ummi yang sedang menangis lalu Gus alvan duduk di bawah Umminya seraya memegang tangan ummi nya.

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang