18. Imamku Gus Alvan

21.3K 791 12
                                    

Sebelum membaca jangan lupa pencet bintang ya teman teman ⭐

~Happy Reading~

"Hmm namanya juga Nadira bukannya pinter tambah kepinteran haha" ucap Nadira sambil mentertawakan dirinya.

"Gak tau, kamu bukan anak saya"

"Ih ayah kok jahat banget sih anak sendiri gak di akui" ucap Nadira sambil memanyunkan bibirnya dan memutar kan bola matanya

"Bercanda nak jangan gitu dong, biasanya kamu itu pinter kenapa jadi kayak gini"

"Ihh Nadira itu lagi pusing loh ayah"

"Emangnya pusing kenapa sih, banyak pikiran ya kamu nak"

"Iya mikirin masa depan haha"

"Tumben amat kamu mikirin masa depan, biasanya mikirin nanti bolosnya kemana lagi terus nanti siang mau makan mie ayam apa bakso ya"

"Biasanya yang ada di otak kamu kayak gitu"

"Hisss kali ini beda yah, Nadira mah gak mikirin itu lagi"

"Yang ada di otak Nadira sekarang itu hanya lah hukuman dari Gus Alvan"

"Ha hukuman apa, jangan jangan kamu bolos lagi ya Nadira" ucap ayah anugerah sambil menekan suaranya

"Hiss bukan gitu loh yah, nanti kata Gus Alvan kalo Nadira bolos Nadira di kasih hukuman katanya Sampe sembilan bulan terus sambil meraktekin apa ya lupa Nadira yah" ucap Nadira dengan kepolosannya

"Astaghfirullah nak itu hukuman apa Sampe sembilan bulan terus sambil meraktekin lagi"

"Ya Nadira juga gak tau hukuman apa, kalo Nadira tau Nadira juga bakalan kabur dari pesantren kalo hukumannya kejam"

"Heh jangan gitu kamu Nadira, biar nanti ayah yang bilang sama Alvan"

Nadira hanya terdiam saja ia bingung dengan hukuman apa Sampe sembilan bulan.

"Oh iya ayah tadi mau bilang apa"

"Nah untung kamu ingetin ayah, ayah malah lupa kalo mau bilang sesuatu"

"Tadi pas ayah mau kesini ayah ketemu Biyan, malah Biyan tiba tiba berentiin mobil ayah"

"Terus Biyan sempet gedor kaca mobil ayah Sampe kuat sih, dan Biyan juga sempe mau mukul ayah"

"Haa seriusan ayah?, kok bisa gitu sih yah, kenapa Biyan berbuat jahat sama ayah? Biasanya kan Biyan baik banget kalo di depan ayah sama bunda" ucap Nadira dengan serius

Yang tadinya ayah anugerah menjelaskan semuanya malah terpotong oleh anaknya.

"Dengerin dulu nak ayah belum selesai ngomongnya jangan kebiasaan kalo orang tua lagi bicara itu jangan di potong gak baik gak sopan juga"

"Iya yah maap, Nadira cuman terkenyut aja pas ayah ngomongnya kayak gitu"

"Why terkenyut, bukannya terkejut ya"

"Udah sama aja yah kata katanya yang penting ayah tau terkenyut"

"Yah emangnya Biyan bilang apa sama ayah kok Sampe segitu nya Biyan"

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang