Assalamualaikum Allow semuanya yaps pasti kalian nunggu lanjutannya kan?, jangan lupa vote dan komen ya gesss sebelum membaca!!~Happy Reading~
"GUS ALVANNN!!!"
"Sayang hey kamu kenapa" ujar Gus Alvan mencoba membangunkan istrinya.
Tadi saat masuk kamar Gus Alvan melihat Nadira teriak-teriak sambil menangis memanggil namanya dengan mata tertutup, entah sedang bermimpi apa istrinya itu.
"Sayang bangun" ujar Gus Alvan
"Gus"
"Ini beneran Gus Alvan kan" ujar Nadira yang bangun dari tidurnya dan langsung memeluk suaminya itu.
"Gus jangan tinggalin Dira, Dira gamau Gus Alvan pergi" ujar Nadira masih dengan memeluk suaminya itu.
"Istighfar sayang, tadi kamu hanya mimpi, saya disini, udah jangan nangis lagi ya" ujar Gus Alvan seraya mengusap ubun-ubun istrinya.
Nadira mendongak kan kepalanya dan melihat wajah suaminya itu.
"Gus tadi Dira mimpinya serem banget"
"Emang nya kamu mimpi apa hmm, sampe nangis gitu" tanya Gus Alvan seraya mengusap pipi istrinya yang basah karena menangis.
"Dira mimpi Gus meninggal karena kecelakaan pas pulang tadi, Dira takut banget Gus mimpi itu seperti nyata banget"
"Sudah tenang ya itu hanya mimpi sayang, jangan nangis lagi" ujar Gus Alvan seraya mendekap erat tubuh nadira
"Gus janji ya jangan tinggalin Dira sendiri, Dira gamau jadi janda muda"
"Sudah tenang yaa, saya disini kok" ujar Gus Alvan seraya mengelus rambut istrinya itu
"Liat tuh nak, umma kamu cengeng banget gak malu apa sama anaknya" ujar Gus Alvan seraya mendekat ke perut Nadira serta mengelusnya.
"Iiihhhh Gus Alvan mah gitu, Dira lagi serius Gus, Gus mah gak ngerti apa yang dira rasain tadi dalam mimpi, Dira takut Gus kalo mimpi itu jadi kenyataan"
"Sayang denger ya mimpi itu datangnya dari setan, jadi kamu berdoa ya agar mimpi kamu tidak menjadi kenyataan " ucap Gus Alvan sambil memegang tangan kecil Nadira
"Gus Alvan sayang enggak sama Dira" alih alih menjawab ucapan gus Alvan, Nadira malah menanyakan hal yang membuat Gus Alvan sedikit kaget
"Kenapa kamu tanya seperti itu hmm?"
"eum memangnya Dira ga boleh nanya gitu?"
"Ya boleh dong sayang" ujar gus Alvan seraya mengusap kepala sang istri
"Terus kenapa Gus Alvan tidak menjawab pertanyaan Dira, jangan-jangan gus udah gak sayang ya sama Dira atau gus memang gak pernah sayang sama dira ya" gumam Nadira dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Gus Alvan menghela nafasnya pelan, akhir akhir ini sifat istrinya itu berubah-ubah, kadang sifatnya begitu manja dan mudah sekali menangis dengan hal-hal yang kecil bahkan istrinya itu kadang jadi lebih emosian.
"Saya sayangg banget sama kamu Nadira dan cinta banget sama kamu, jadi hal seperti itu tidak perlu lagi kamu tanyakan, apalagi kamu akan menjadi ibu dari anak-anak saya mana mungkin saya tidak sayang pada ummanya debay" ucap Gus Alvan sambil memeluk Nadira dan mengelus pelan perut sang istri.
Nadira yang tadinya hampir menangis, sekarang malah tersenyum malu mendengar ucapan suaminya itu bahkan mungkin pipinya sudah memerah sekarang.
setelah gus Alvan melepas pelukannya, ia menatap Nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Gus Alvan (On Going)
SpiritualKisah tentang seorang gadis kelas 12 SMA yang harus di pindahkan dari sekolah menuju ke pesantren karena kenakalan seorang gadis yang luar biasa yang bernama Nadira. Ia dipindahkan ke pesantren Al-Faiq milik sahabat ayahnya karna ia tidak mau anakny...