16. Terbuka

19.6K 832 89
                                    

Sebelum membaca jangan lupa pencet ⭐ ya teman teman

~Happy Reading~

Ketika kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, itulah petunjuk Allah. Ketika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, itulah perlindungan Allah.

~Alvan Al Faiq~

***

Tiba tiba Gus Alvan mendeketi Nadira, dan Gus Alvan mengecup kening Nadira.

Cupp

Nadira hanya diam saja ia tak bergerak sama sekali.

"Huaa kenapa gw baper hmm" ucap dalam hati"

"Ihh Gus apa apaan sih kok tiba tiba cium Dira kayak gitu" ucap Nadira sambil mendorong kan tubuh Gus Alvan

Gus Alvan hanya tersenyum saja, ia juga bingung dengan dirinya sendiri kenapa bisa melakukan itu secara tiba tiba.

"Rasanya gw pengen terbang, apa ini cuman mimpi ya, gw di cium sama Gus ganteng huaaaa" ucap Nadira dalam hati dan sambil senyum senyum

"Kamu kenapa senyum senyum kayak gitu hmm"

"Iihh Gus Alvan harus tanggung jawab kalo Nadira baper"

"Saya akan tanggung jawab Nadira, lagian kan kamu istri saya" ucap Gus Alvan sambil mengelus kepala Nadira

"Pendek banget sih kamu Nadira"

"Apaa sih, gus Alvan aja tuh yang ke tinggian kayak tiang listrik " jawab Nadira sambil memanyunkan bibirnya

"Kenapa bibirnya gitu, mau saya cium hmmm" Gus Alvan menggoda Nadira

"Emangnya Gus berani" Nadira menantang Gus Alvan

"Kalo yang itu jangan disini, nanti aja di kamar" ujar Gus Alvan tersenyum seraya mengelus kepala Nadira

"Kamu nya yang pendek" Gus Alvan kembali menggoda mengatai Nadira supaya istrinya itu kesal

"Gus Alvan yang ketinggian" jawab Nadira dan memutar kan bola matanya malas

"Iya iya saya yang ketinggian"

"Nah itu ngaku Gus Alvan yang ketinggian"

***

Saat ini di madrasah Ning Aisyah hanya terdiam dia tidak mendengar pengajian yang di pikiran Ning Aisyah hanyalah Gus Alvan.

"Kenapa saya sakit hati ya ketika Gus Alvan gandengan dengan Nadira, padahal mereka kan saudara"

"Tapi Ais bingung Nadira sepupuan dengan gus Alvan asalnya dari mana ya, semenjak Abi jodohkan Ais dengan gus Alvan tidak sama sekali tuh ngasih tau seluk beluk Nadira"

"Apa jangan jangan calon Gus Alvan adalah Nadira"

"Tapi gak mungkin kalau Gus Alvan gandengan dengan yang bukan mahram"

"Hmmm Ais bener bener bingung, kenapa hati Ais rasanya sakit banget ya ngeliatin kejadian tadi"

"Ya sudah lah saya doakan aja Gus Alvan biar nikah dengan saya, saya akan doakan Gus Alvan di sepertiga malam"

"Takdir akan berubah kalau kita terus berusaha berdoa kepada sang pencipta"

Di sisi lain ustadzah Lika hanya memandang Ning Aisyah di pikiran ustadzah Lika hanya memikirkan Gus Alvan dan Ning Aisyah.

Imamku Gus Alvan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang