Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]

biji kacang

Satu bulan berlalu begitu lambat, Nhai masih di dampingi suaminya untuk cek up rutin tulang pinggulnya yang retak, sementara bayi kecil Aron akan di jaga Nan.

Nhai duduk di atas kursi roda, kondisinya sudah berkembang sangat baik hanya saja masih belum sanggup untuk berdiri terlalu lama atau mengangkat sesuatu yang berat. Saat mereka pulang Nan sudah menanti di halaman teduh dengan Aron kecil dalam pelukannya.

Senyum Nhai merekah, mendengar bayi mungil itu seperti merengek rengek dalam pelukan Nan, ia segera mengangkat tangannya, "apa dia rewel? Anak mommy rewel hm?"

Nan menyerahkan Aron pada pangkuan Nhai, bayi satu bulan itu berhenti merengek, wajah merahnya mengusak ke dada Nhai, "aii imutnya," Nan mengusap topi yang dikenakan Aron," dia haus tapi tidak mau minum susu yang ku buatkan," Nan mengerut pura pura kesal, "sepertinya ia menyadari aku bukan ibunya, anak kecil ini pintar sekali,"

Nhai hanya tertawa senang mendengarnya, Nan juga begitu mencintai putra mereka, dipeluknya putranya lebih erat, suara rengekan rengekan kembali terdengar lucu.

"Kita masuk dulu, diluar panas," Ai mendorong kursi roda Nhai untuk membawa mereka masuk.

Nhai tidak bisa memberikan asi tentu saja, meskipun miliknya sedikit bengkak ia tidak punya sesuatu untuk di berikan pada anaknya.

Aron sudah menangis keras karena haus tapi Ai tidak kunjung datang untuk memberikan susu formula yang baru, "Ai cepat, Aron sudah menangis," wajah putranya memerah, menggeliat dalam pelukan Nhai membuat Nhai sendiri merasa panik bagaimana harus menenangkan Aron kecilnya. Tangannya menepuk nepuk pelan pantat bayi itu menggerakkan tubuhnya pelan tapi tetap saja tidak berhenti menangis,"sayangnya mommy haus ya, jangan menangis terus dong, nanti tenggorokan mu sakit, sayang,"

"Ai, kenapa lama sekali sih!"

"Na na na, Ayah datang," segera Ai menyerahkan botol susu ukuran kecil itu pada Nhai, tidak panas, hanya hangat kuku Ai sudah mencobanya pada tangannya sendiri.