Aiyaret tertawa setelah melihat wajah Nhai, padahal ia sendiri yang mengikat poni Nhai di atas kepalanya.
"Lucu sekali, seperti bayi," Aiyaret mencium pipi Nhai gemas, sementara itu Nhai hanya tersenyum geli, mendorong pundak suaminya.
"Lihat nak, ayahmu terlihat seperti pedofil," Nhai memangku putranya yang memegang bebek karet, mereka memang tengah mengacaukan ruang bermain milik Aron dengan semua mainan yang berserakan di lantai. Bayangkan saja putranya itu baru berumur lima bulan tapi mainannya hampir memenuhi satu ruangan. Salahkan saja ayahnya yang tidak bisa menahan hasrat berbelanja mainan yang jelas jelas anaknya belum bisa memainkannya.
"Salahkan dirimu sendiri, kenapa masih terlihat imut meskipun sudah punya anak," Aiyaret memukulkan mainan palu balon ke paha Nhai, sejujurnya Ai merasa takut karena Nhai terlalu imut, seperti murid SMU. Beberapa kali saat mereka keluar bersama orang orang selalu mengira Nhai adalah adiknya, padahal jelas jelas Nhai menggendong anaknya. Jika ingat hal itu Ai ingin mengunci Nhai di kamarnya saja.
Nhai cemberut mendengarnya, itu pujian tapi tetap saja menyebalkan karena beberapa orang selalu menganggapnya tidak dewasa."Ai, apa aku harus berdandan dewasa agar terlihat dewasa?"
"Huh? "
Ai bingung apa yang bisa membuat Nhai terlihat dewasa memangnya? Apa istrinya itu berniat menggunakan baju lawas atau menumbuhkan kumis? Di pindainya tubuh istri tercintanya itu. Bayangannya buruk Aiyaret merasa geli sendiri membayangkannya.
"Hm, aku akan menggunakan baju formal, kumis dan jenggot bagaimana? "
Kan, Aiyaret tidak tinggal dengannya dua hari, Aiyaret sudah tau jelas apa yang ada di kepala Nhai.
Aiyaret tidak ingin menjawab lagi, ia hanya mengambil alih putranya dalam pelukan, "jangan dengarkan mommy, dia terlalu luar biasa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanficpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.