Nhai hampir saja ikut menangis kala mendengar putranya menangis begitu keras untuk yang ke lima kalinya malam ini, dengan sempoyongan Nhai berjalan ke arah box bayi milik Aron.
Di lihatnya putranya dengan tatapan lemas, Nhai memeriksa popok bayinya, ah penuh rupanya.
"Sshh, jangan menangis terlalu keras," Nhai melepaskan popok bekas kemudian mengelap pantat bayinya dengan tisu basah, selama itu pula Aron tidak berhenti menangis. Dengan buru buru Nhai memasangkan yang baru, di peluknya putra satu satunya itu dekat dadanya yang tidak mengenakan baju atasan.
Awalnya masih merengek rengek setelah Nhai memasukkan dot kedalam mulutnya Aron berhenti menangis dan terlelap dengan damai. Nhai menghela nafas, kepalanya terasa berdenyut sakit hampir setiap jam Aron akan terbangun dan menangis. Sementara Ai masih lelap dalam tidurnya tanpa merasa terganggu sedikitpun dengan tangisan keras putranya. Nhai merasa kesal sendiri.
Dengan perlahan Nhai meletakkan kembali Aron kedalam box bayi, baru satu menit, bahkan Nhai belum berbalik untuk pergi Aron kembali menangis keras.
Rasanya Nhai ingin berteriak.
Di sentuhnya pipi putranya itu, Nhai mulai merasa frustasi,"jangan menangis terus," katanya, padahal Nhai sendiri menangis di depan box bayinya.
Di peluknya kembali Aron dalam dekapan kulitnya, Aron berangsur berhenti menangis, tapi Nhai masih menangis sendiri, hatinya terus bergejolak merasa sedih dan bingung.
Hampir satu jam Nhai hanya berdiri di sana memeluk putranya sambil menangis. Ada banyak ketakutan di dalam kepalanya, jika ia meletakan kembali putranya mungkin ia akan kembali menangis dengan keras mengganggu semua orang kecuali ayahnya yang tidur pulas seperti kerbau. Jadi Nhai hanya berdiam disana sampai pinggang dan kakinya terasa pegal dan panas.
Sampai tak tahan lagi, Nhai memutuskan untuk duduk di sofa, dengan putranya yang tertidur dalam dekapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanfictionpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.