Untuk mengurangi rasa sedih Nhai, Ai berinisiatif mengajaknya untuk melakukan kunjungan ke salah satu resort milik Nan yang berada di Pattaya. Tempat dulu mereka melaksanakan pernikahan, Nan memintanya mengurus event ulang tahun salah satu perusahaan yang akan di gelar di sana, jadilah mereka pergi.
"Adek, nanti kalo takut di rumah sendirian kamu minta anter pak supir ke sini ya, " sesaat setelah sampai Nhai menelepon putranya, sejujurnya ini pertama kali Nhai jauh dari putranya, jadi ia sangat khawatir.
Dari sebrang Nhai bisa mendengar putranya itu sedang mengunyah sesuatu, "kan ada bi Angelo, Aron ga sendiri ko,"
"Tetep aja, mommy takut kamu ngerasa sedih di tinggal, mommy pulangnya besok loh nak,"
"Im Okey, have fun,"
Nhai menghela nafas kesal, " gini deh, kamu harus tetep kesini. Mommy tunggu." Dari sekian banyak hal, yang paling membuat Nhai kesal adalah ketika putranya lebih memilih untuk tetap bersama teman temannya daripada mengikutinya. Padahal kan Nhai juga butuh quality time dengan putranya itu.
"Nooo, aku ga mau pergi, besok Kitaro mau ajak aku main di pantai. " Dari suaranya saja Nhai sudah bisa membayangkan ekspresi enggan putranya itu. "Lagian aku masih sekolah besok ada ulangan matematika,"
"Kamu makan apa itu? Inget kamu alergi kacang, telepon mommy kalo ada sesuatu,"
"Ayam. Okidokie love you mom." Setelah itu sambungan telepon terputus, Nhai menatap ponselnya kesal tapi tidak bisa melakukan apapun.
Kadang ia tidak habis pikir, kenapa putranya ambisius sekali, menyebalkan seperti suaminya.
Ai yang sejak tadi hanya duduk, berjalan mendekat melihat ekspresi Nhai cemberut. Di peluknya dari belakang tubuh ramping itu. "Kenapa sih?"
Nhai melepaskan pelukannya, sambil mendengus sebal "Putramu tuh, " katanya sambil berjalan meninggalkan Ai yang tidak mengerti.
Putranya kenapa?
mereka datang menjelang sore, saat itu acara sudah sampai tahap perlombaan menghias layangan di bibir pantai. Nhai menarik Ai untuk turut serta, jelas mereka sudah ketinggalan tapi Nhai tetap mau menerbangkan layangan, disitulah panitia sibuk membuatkan Nhai layangan untuk di terbangkan.
"Terimakasih phi," Nhai menerima layangan sederhana berbentuk pesawat, senyumnya lucu, cerah sekali tanpa sadar Ai juga ikut tersenyum saat si cantik itu mendekat,
" ayo terbangkan Ai, " Nhai meminta Ai memegang layangan nya sementara dirinya memegang tali. "Mundur, mundur, sedikit lagi,"
Ai mundur beberapa langkah, "Disini?"
"Okay!"
Ai melepaskan layangannya ke udara sementara Nhai menarik talinya untuk membuatnya terbang melawan angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanfictionpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.