Apartment itu mengingatkannya banyak hal, Ai merasa kenangan masa lalunya berputar di depan matanya saat menatap pintu coklat apartmentnya. Dejavu.
Hari hari dimana monster abu abu masih bersemayam di dalam dirinya, bagaimana lelaki yang berbeda Menghangatkan ranjangnya setiap hari.
Ai menghela nafas panjang, mengambil kembali alih dirinya, ia memiliki Nhai sekarang dan segala hal buruk itu hanya bagian dari masa lalunya.
Ai tentu saja punya ketakutan tentang putranya, jelas ia tidak ingin Aron mengambil langkah yang sama.
Pin nya sudah di ganti, Ai mencobanya beberapa kali dan selalu gagal.
Agak kesal juga, kenapa anaknya ini begitu cerdas soal menyembunyikan.
Ai meneleponya, tapi lebih dari sepuluh menit tidak ada jawaban, meskipun dari luar suara dering ponselnya bisa terdengar.
Ai mengetuk pintunya agak keras, emosi juga ingin segera memberi pelajaran pada anak itu.
"Fuck, shut up! "
Ai tersenyum seolah akan menelannya saat Aron menampakkan raut berantakan bangun tidurnya.
Ai melipat lengannya di dada, mengintimidasi anak itu dengan segala kuasanya.
"Siapa yang ngajarin kamu ngomong kasar sama ayah? "
Aron merasa jantungnya merosot ke tanah, perasaan mengantuk linglungngnya seketika runtuh, seperti di siram seember air es. Ia benar benar sadar sekarang.
Bagus. Dan ia panik.
Seluruh isi apartemen ini berantakan botol alkohol berserakan dimana mana dan teman temanya yang masih tidur di karpet, bagaimana Aron menyembunyikannya.
"Suruh keluar siapapun yang ada di dalam. Ayah hitung sampai sepuluh,"
Awalnya Aron masih diam, ia terlalu panik dan takut bergerak, sampai Ai menggebrak pintu dan dengan setengah berlari Aron kembali masuk.
Ia menendangi teman temannya agar mereka bangun, terserah saja jika di sumpah serapahi yang penting mereka semua harus keluar sekarang juga. Party nya sudah berakhir.
Melihat Ai yang sudah berdiri di depan pintu tentu saja anak anak itu tidak bisa berkata apapun lagi, selain pergi dengan terhuyung huyung.
Ai masih tidak mengatakan apapun, ia duduk di sofa hitam, sementara Aron sibuk membereskan kekacauan semalam. Bungkus makanan dan botol botol alkohol ia sudah pasrah saja jika ayahnya mengamuk.
Aron terus sibuk merapihkan seisi apartemen, meskipun ia tidak ingin melakukan itu sebenarnya tapi tidak ada jalan lain untuk kabur dari percakapan dengan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanfictionpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.