ayah Nhai

1.6K 123 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Ai terus menatap wajah Nhai yang masih terpejam, siang nanti ia harus pergi bekerja tapi Nhai masih saja kesal masalah kemarin. Ai bingung kehabisan akal untuk membujuknya dengan cara apa lagi.


Di ciumnya pipi Nhai yang gembul menggemaskan,"Nhai, bangun"

Nhai mengerang sambil menarik selimutnya, menutupi sekujur tubuhnya.

Dengan gemas Ai memeluknya erat, ia ingin sekali mengigit makhluk lucu ini, tapi pasti Nhai akan marah. Jadi Ai hanya menciuminya dari balik selimut.

"Nhai, adik bayi rindu ayah katanya,"

Nhai mendengus, menggoyangkan pundaknya agar Ai tidak menyandarkan kepalanya disana.

"Ayo kita mampir ke ayahmu dulu sebelum mengantar ku ke airport,"

Nhai tidak menjawab, tidak juga bergerak. Ai jadi full tersenyum.

"Kita beli buah? Beli sosis?" Ai menarik selimut yang di pakai Nhai, menampakan wajah imutnya dengan rambut berantakan.

Ai mengecup bibirnya, menggigitnya sedikit sebelum Nhai merengek dan mendorongnya.

"Jangan cium cium!"


Ai menghela, berfikir keras," sepatu baru?"

Nhai tidak bergeming, masih dengan ekspresi kucingnya.

"Tas juga boleh,"

"Ai jangan coba coba menyogok ya!" Katanya dengan kesal.


"Boleh beli coklat juga, eskrim juga boleh, tapi tidak boleh dimakan semuanya sekaligus."

Nhai meraih tengkuk Ai untuk melumat bibir suaminya yang pandai membujuk itu.


Ai tersenyum menang, ia menarik selimut dan membawa Nhai bersembunyi di baliknya.







"Yahhh, jadi tidak mengantar Aron sekolah?" Aron mengetuk pintu kamar orang tuanya, "ayah! Mommy sudah bangun belum?"





Nhai panik, ia segera mendorong Ai menjauh membiarkan tautan mereka di bawah terlepas begitu saja.

Nhai melotot pada Ai, "urus anakmu dulu cepat!"

Ai yang terjatuh dengan keras dari ranjang hanya bisa menahan kesal. "Aron berangkat dulu dengan pa supir, oke?"

Ai bisa mendengar Aron mendengus sebal dari luar sana sambil menggerutu.

Ah, untungnya tadi ia sempat mengunci pintu, jika anak itu masuk dan melihat orang tuanya tengah bercocok tanam pasti akan sangat memalukan.



Nhai bangun dari tempat tidurnya, membawa serta selimutnya ke kamar mandi.

"Kita lanjutkan di kamar mandi?"

Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang