lovely

1.6K 129 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Pagi itu lebih heboh dari biasanya, putri cantiknya bangun lebih pagi menangis keras tanpa sebab sulit di tenangkan, tidak jauh beda kakaknya pun juga menangis merengek membuat kepala Nhai hampir pecah.

"Mommy Aron lupa! Gimana ini, Aron pasti di hukum. Mami ayo bantu Aron!" Katanya sambil menarik narik bajunya, sementara Luna dalam pelukannya juga terus menggeliat menangis tidak mau diam.

Boleh tidak Nhai ikut menangis juga? Kepalanya pusing sekali.

"Aiyaret! " Nhai berteriak memanggil suaminya.

Lelah sekali ia ingin menyerah saja, tolong.

Suaminya sedang tidak di rumah, ia pergi mengurus hotel sejak kemarin belum pulang. Nhai merasa babak-belur sendiri.

Nhai menarik nafas, bagaimanapun ia tetap harus menghadapi semuanya.

"Aron sayang sebentar ya, adik menangis, mommy ganti popok adik dulu,"

Aron yang sudah rapih dengan seragam itu menghentakkan kakinya kesal. "Tapi Aron udah kesiangan, Aron juga lupa tugasnya mommy." Anak itu cemberut duduk di kasur dengan raut sedih.

Nhai kesal sekali. Kenapa anaknya itu tidak mengatakan sejak kemarin mendapatkan tugas membuat simulasi rantai makanan dalam bentuk miniatur di dalam kotak kaca. Anak itu baru mengatakannya pagi tadi setelah ia bangun tidur. Nhai harus berbuat apa sekarang? Suaminya tidak di rumah putranya mungkin dalam masalah sementara Luna juga rewel tidak mau berhenti menangis.

Nhai memberinya dot, agar diam tapi Luna melemparnya jauh entah kemana kembali menangis. "Kan mommy udah bilang, kalo ada PR langsung di kerjain. Kamu nih terlalu banyak main di pantai tuh sama Kitaro. Ayah juga lagi di luar kota, sekarang gimana?'' Nhai mengganti popok Luna yang penuh, mengelap pantatnya dengan tisu basah.

Sementara Aron sudah terisak, hahhhh. Nhai menghembuskan nafas.

"Tunggu adik sebentar, mommy buat susu dulu,"

Aron memegangi kaki adiknya yang masih menangis. ia terisak, mana ia tau jika akan lupa begini. Lagipula Aron punya banyak les, jadi bukan hanya karena terlalu banyak main di pantai.

"Kakak ganti baju, nanti biar mommy telepon sekolah, hari ini Kakak izin," Nhai mengambil putrinya dalam pelukan menimangnya sambil memberinya susu formula.

Untungnya Nhai ingat ayahnya, sejak kecil Nhai sering sekali lupa begitu dan solusi pintas ayahnya ya izin. Nhai kesal juga pada putranya tapi di ingat lagi anak itu baru kali ini, padahal saat ia kecil dulu hampir setiap punya tugas selalu lupa begitu.

"Tugasnya gimana?"

"Besok aja. minta bantu Angelo sama pa supir buat bantuin, kerjain PR mu hari ini juga,"







































Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang