domestik

1.7K 144 1
                                    

Nhai menghela nafas melihat kelakuan putranya pagi ini, rasanya ia ingin pulang ke rumah ayahnya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nhai menghela nafas melihat kelakuan putranya pagi ini, rasanya ia ingin pulang ke rumah ayahnya saja. Ugh, ia merasa tidak sanggup lagi melihat tingkah nakalnya.

Sementara Aiyaret sejak pagi hanya tersenyum tipis melihat ekspresi frustasinya, Nhai ingin memukul kepalanya dengan spatula.

"Sayang pasangkan dasiku," Nhai cemberut, tapi tetap melakukannya. Ia mengikat simpul dasi milik Aiyaret dengan rapih.

"Aku sudah bilang kita harus mempekerjakan ART," Ai menangkup pipi Nhai untuk mencium keningnya yang tertutup poni.

Nhai mendengus, tidak setuju. Seminggu setelah mereka pindah ke rumah baru Nhai merasa lebih hidup, sisa waktu luangnya biasa ia habiskan untuk menatap lautan lepas dari balik jendela kaca rumahnya, meskipun tidak dapat di pungkiri udara di luar terasa sangat panas di siang hari dengan angin yang berhembus kencang. "Aku masih bisa menanganinya sendiri,"

Aiyaret memeluknya senyum itu masih belum juga lepas dari bibirnya, yahh seminggu sebelumnya Nhai selalu di temani Ai, dan Jao Nan, lihat saja nanti malam, bagaimana istrinya ini bisa tidur sendiri. "Istri ku memang hebat, tapi penakut. Lihat saja nanti malam bagaimana kamu bisa tidur,"

Nhai memukul dada Aiyaret, ia melepaskan pelukannya memandang sekitar, rumah barunya 40% dindingnya terbuat dari kaca tebal yang tembus pandang. Wajahnya memucat tiba tiba. Malam ini ia hanya akan berdua dengan putra kecilnya di rumah sebesar ini, ugh menakutkan sekali.

Dalam sekejap Nhai berubah pikiran.
"Aii.. kamu jangan pergi bekerja, bisa tidak?" Nhai menatapnya berkedip-kedip cepat seperti seekor kucing.

"Tidak, aku sudah mengambil banyak cuti, akumulasi penerbanganku masih kurang sangat banyak. Aku akan sibuk bekerja."

Nhai cemberut tapi senyum Aiyaret malah semakin lebar, "putraku dimana?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Ai akan membuatnya meminta bantuan untuk mengurus rumahnya.

"Kamu lihat saja sendiri di kamar mandi, aku sakit kepala."







Aiyaret terkejut, tapi ia tertawa, dengan santai ia menghampiri putranya itu, "oi, jagoan sedang apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aiyaret terkejut, tapi ia tertawa, dengan santai ia menghampiri putranya itu, "oi, jagoan sedang apa?"

Aron menoleh, ekspresinya terkejut tapi saat melihat senyuman di wajah ayahnya ia merasa aman, senyumnya merekah cerah, "kukis tembok yahh,"

Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang