lost2

1.5K 126 18
                                    

Tidak ada yang di katakan Ai besok paginya, sarapan di meja makan itu begitu kaku, hanya celoteh Luna saja yang masih terlihat bersemangat mengomentari bagaimana rasa sosis sapi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang di katakan Ai besok paginya, sarapan di meja makan itu begitu kaku, hanya celoteh Luna saja yang masih terlihat bersemangat mengomentari bagaimana rasa sosis sapi nya.

Aron masih belum keluar dari kamarnya sejak tadi malam, tidak berani sepertinya.

Nhai juga tidak berani menegur suaminya untuk membahas masalah putra mereka, Ai terlihat diam dan tidak bersahabat.

"Ayah, aaa... " Luna menusukan sosis dari piringnya untuk di berikan kepada ayahnya, mau tidak mau Ai membuka mulutnya untuk menerimanya. Senyum gadis kecilnya itu mengubah seluruh perasaan buruknya, Ia menepuk kepala putrinya, "eum, sosisnya enak. Makasih sayang,"

Luna mengangguk tersenyum dengan bangga.

"Luna makan yang banyak, nanti ayah belikan sosis lagi yang banyak, oke?" Anak itu mengangguk lagi kemudian dengan semangat menyuapkan nasi ke mulutnya sampai penuh.

"Makannya pelan pelan nak, " Nhai yang melihat putrinya juga ikut tersenyum, bersyukur sekali putrinya lahir di dunia, melengkapi keluarganya.

"Kaka belum pulang ya mi?"

Mendengar pertanyaan itu, Nhai bingung harus menjawab apa, sudah pasti jika anak itu tau kakaknya di rumah pasti ingin bertemu, padahal Ai sendiri melarang siapapun menemuinya yang tengah di kurung di kamarnya.

Ai sebenarnya tidak bermaksud begitu, hanya saja emosinya masih belum stabil untuk berhadapan langsung dengan putranya yang masih remaja labil, ia hanya takut salah mengatakan hal buruk pada putra kesayangannya itu. Meskipun sikapnya belakangan membuatnya kecewa, Aron tetap putranya dan Ai masih amat sangat menyayanginya.

"Eh, coba liat jam nya, Luna kan harus masuk sekolah, ayo kita berangkat nanti kesiangan bisa gawat,"

Nhai berusaha mengalihkan perhatiannya, anak itu melotot dengan mulut terbuka, terkejut dengan dramatis.

"Oh my God! Mommy we are late!"

Anak itu berlari turun dari kursi. Ia mengambil tasnya yang tadi ia letakkan di sofa ruang tv.

Hari ini Luna di antar Nhai, karena Ai jelas punya urusan untuk menemui putra mereka.

Meskipun sepanjang jalan Nhai merasa khawatir, takut Ai akan memarahi putranya dengan kasar, takut Aron melawan ayahnya, Nhai mengemudi setengah mengebut, sampai Luna sendiri panik karena takut. Nhai ingin segera kembali pulang untuk menengahi suami dan Putranya.














































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang