Pagi ini Ai terbangun pagi buta, ia memuntahkan seluruh isi perutnya yang ia makan semalam. Entah kenapa tiba tiba saja Ai merasa perutnya bergejolak membuatnya mual setengah mati.
Ai mencuci wajahnya di wastafel, tenggorokannya panas, hanya sekitar dua menit kemudian perutnya kembali bergejolak mual, kali ini tidak ada lagi yang bisa di keluarkan, selain cairan bening.
Ugh, Ai merasa tidak enak badan, meskipun tubuhnya tidak demam. Ia kembali mencuci wajahnya, menghela nafas panjang. Hari ini mereka akan pergi camping, dan Ai tidak bisa membuat putranya kecewa dengan membatalkannya begitu saja.
Setelah beberapa menit ia merasa mual nya mereda, Ai pergi mandi, hanya mandi kilat ia tidak ingin memperparah masuk anginnya.
"Khun Ai sudah bangun sepagi ini?" Tanya Angelo yang sepertinya tengah menyiapkan sesuatu di dapur.
Ai menoleh menatap jam di atas kulkas, benar ini baru jam enam. Ai mengambil gelas, menuangkan air panas, kemudian memasukan teh celup.
"Khun Nhai muntah muntah?" Tanya Angelo lagi,
Ai yang sedang mengaduk teh nya menggelengkan kepala. "Saya," katanya,
Angelo terkejut, ia menutupi mulutnya yang menganga dengan dramatis "jadi Khun Ai yang hamil?"
Ai mendengus," yang kamu tanya itu apa? Kenapa jadi saya yang hamil," mendengar itu Angelo hanya tertawa bodoh.
"Khun katanya kalo morning sicknes di tanggung suaminya itu, berarti dia cinta banget sama istrinya,"
Ai mengangkat alisnya, "hm?" Ai sibuk meniupi teh nya yang masih panas, "mitos dari mana itu, waktu Aron saya tidak mual tapi bukan berarti saya tidak mencinta istri saya kan?"
Angelo gelagapan mendengar jawaban Ai yang ternyata lebih serius dari dugaannya, ia kembali tersenyum bodoh, "benar, cuma mitos saja sepertinya hehe,"
"Lagian saya tidak morning sicknes, memang sedang kurang sehat saja Angelo,"
Ahh iya iya, anggelo mengangguk seolah mengerti, Ai juga tidak ambil pusing. " Tolong microwave croissants saya di kulkas, nanti tolong bawa ke kamar, dan susu Nhai juga ya,"
"Siap Khun Ai,"
Ai tersenyum tipis, sebelum melenggang pergi. "Terimakasih,"
Ai menunggu Nhai di halaman depan, sementara istrinya itu sibuk mengurus putranya.
"Mommy udah! Aron bisa sendiri!" Aron mengeluh merengek, menolak di pakaikan Hoodie abu abu, ia merasa gerah tapi Nhai dengan yakin mengatakan di Nan nanti akan sangat dingin. Tapi Aron tetap kekeh tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanfictionpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.