Aiyaret menahan tangan Nhai, istrinya itu berniat mengejar putranya yang mungkin tengah menangis kesal di halaman belakang.
"Biar aku saja Nhai,"
Nhai menatap suaminya itu tidak yakin, sebenarnya untuk masalah seperti ini Aiyaret cukup keras, terlebih jika Aron mulai kesal padanya, Aiyaret tidak akan suka melihat kekesalan yang di tunjukkan untuk istrinya itu dalam bentuk apapun.
"Biar aku yang bicara, ya?"
sama sekali tidak terdengar negosiasi, Ai hanya mengatakan itu kemudian menepuk kepala Nhai, Nhai tidak bisa lagi menahan, Aiyaret sudah berjalan ke halaman belakang menyusul putranya.
Ai melemparkan bola basket, bola itu menggelinding menabrak kaki Aron.
Anak itu hanya menoleh dengan wajah sembabnya, sebelum kemudian kembali menunduk. Ia duduk di tengah lapangan basket outdoor pribadi miliknya sambil mengorek ngorek lantai.
"Ambil bolanya," suara Ai terdengar keras, tapi Aron tak bergeming, suara isaknya bisa Ai dengar.
Ai menghela nafas, ia juga tak tega sebenarnya "kita buat kesepakatan, kalo kamu bisa masukin tiga bola ke dalem ring, ayah anter kamu ketemu temenmu siapa itu, kiti kiti?"
"Kitaro," katanya sambil mengusap air matanya, Ai tersenyum puas.
"Kalo kamu tidak bisa, kamu tetap di rumah seminggu ke depan, turutin semua kemauan mommy, okayy?"
Anak itu berpikir keras, "kenapa seminggu, itu terlalu lama. tiga hari,"
Ai mendengus, ya sebenarnya tidak masalah, tiga hari pun anak itu pasti akan merasakan hukumannya. "Seminggu atau tidak sama sekali,"
"Fine!"
Anak itu bangun mengambil bola dengan tatapan penuh semangat, seolah hadiahnya lotre jutaan dolar.
Ai jadi gemas sendiri, seperti apa kah rupa Kitaro Kitaro itu, kenapa putranya terlihat begitu semangat hanya untuk bertemu dengannya meskipun sudah bertemu setiap hari di sekolah.
Aron mendribel bolanya, mencari sisi dimana Ai lengah menjaga ring, berusaha menghindar dan berkelit kala ayahnya itu berusaha merebut bolanya.
Satu lemparan,huppp...
Bola masuk kedalam ring, anak itu bersorak semangat.
Hupp, dua, tiga kali bola itu masuk kedalam ring. Aron melakukan selebrasi memutari lapangan sambil berteriak kegirangan.
Tentu saja Ai memang membiarkannya menang, mari kita lihat siapa anak kecil yang berani mencuri perhatian putra kecilnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fiksi Penggemarpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.