Nhai sedang sibuk menggoreng nugget dan sosis saat tiba tiba saja bel berbunyi, mau tidak mau langkahnya di giring menuju pintu depan.
Siapa juga yang bertamu ke rumahnya di pagi buta begini.
Pagi buta yang Nhai maksud itu pukul delapan pagi.
"Selamat pagi Nhai, Aron sudah bangun?"
Nan berdiri di sana dengan banyak paper bag menggantung di tangannya. Dengan bingung Nhai memeluk ayah mertuanya itu, " Aron masih tidur, aku terkejut Nan datang, tumben tidak mengabari dulu,"
Nhai mempersilahkan masuk, ia juga membawakan belanjaan yang di bawa Nan, sementara lelaki dewasa itu hanya tersenyum maklum.
"Tadinya aku ingin membuat kejutan, tapi malah aku sendiri yang terkejut, Aiyaret juga belum bangun? " Nhai meletakkan belanjaan itu di meja, ia menggelengkan kepalanya.
Membuat teh manis hangat ia juga menyajikan beberapa biskuit di piring.
"Aku baru masak nugget dan sosis, Aron merengek ingin itu kemarin, Nan juga ingin?" Nhai duduk di depan mertuanya itu, ada sedikit ketakutan saat mengatakan menu sarapan tidak sehat mereka pagi ini, tapi mau bagaimana lagi, Aiyaret tidak bangun lebih pagi jadi terpaksa Nhai yang harus memasak alakadarnya.
"Aku sudah sarapan jangan repot repot, bangunkan saja Ai, anak itu tidur seperti kerbau."
Cara paling efektif membangunkan Aiyaret adalah dengan menindihnya. Jadi Nhai melompat ke atas kasur kemudian duduk di perut suaminya.
Tubuhnya tidak kecil, juga tidak ringan, itu jelas membuat Aiyaret terlonjak dari tidurnya.
"Nhaiii berat.." keluhnya, Nhai pura pura tidak mendengar ia merebahkan tubuhnya di atas tubuh Aiyaret, mendekatkan kepalanya ke lehernya.
Aiyaret pasrah, ia kesulitan bernafas tapi ia juga suka di perlakukan begitu.
"Nhai, kamu berat tahu," Ai memukul pantat Nhai, tapi kemudian tangan jahil meremasnya sedikit sampai Nhai melompat turun dari tubuh Aiyaret, berguling ke samping.
"Mesum!"
Aiyaret terkekeh, "apanya yang mesum, kita pasangan sah,"
Nhai meraih bantal yang dekat dari jangkauannya untuk melemparkannya pada wajah menyebalkan suaminya.
"Nan menunggu di depan, " Nhai menyentuh pipi Ai, menepuknya pelan.
Ai hanya menjawab dengan bergumam asal, Nhai jadi bingung, suaminya tidak terkejut, padahal saat melihat Nan di depan pintu apartemennya Nhai terkejut setengah mati, tidak dalam konteks buruk hanya tidak menyangka saja, biasanya Nan selalu mengabarinya jika akan datang berkunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanficpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.