Aron menggeliat dalam tidurnya, ia bangun pertama kali dalam pelukan Aiyaret. Sementara orang tuanya masih terlelap.
Ia menoleh ke segala arah, kemudian mencari tas Spiderman miliknya. Di ambilnya mainan pesawat dari sana, ia menoleh ke arah jendela, cahaya di luar sangat cerah jadi ia berlari mendekat, menempelkan pipinya ke jendela. Ia tertawa saat melihat seorang cleaning servis mengelap kaca, ia menyemprotkan cairan pembersih di depan wajah Aron yang membuatnya terkejut. Matanya membulat saat pekerja itu mengelapnya dengan alat Aron dapat mendengar suara decitan kaca yang membuatnya tertawa lebih keras dengan girang.
"Pilmannnn!"
Langkahnya kecilnya berlari menghampiri Nhai yang masih tertidur menyandarkan kepalanya pada pundak Ai. "Mii pilmannn, tuu pilmannn!" Anak itu heboh naik ke pangkuan Nhai menarik kerah baju Nhai untuk membuatnya bangun.
Jelas saja Nhai terkejut, putranya ini tidak seringan itu. Nhai membuka matanya menoleh pada apapun yang putranya tunjuk. Seorang cleaning servis diluar jendela mengelap kaca.
Apa katanya tadi?
"Wuuu pilmann mii," Nhai ingin tertawa, ekspresi ceria itu kembali, di pelukannya putra kecilnya itu, ia juga memastikan keningnya tidak lagi hangat.
"Mana Spiderman?"
"Ituuuu.." katanya sambil menunjuk petugas yang sudah bergerak turun membersihkan area lain.
"Eum, Spidermannya sedang sibuk. "
Nhai juga sibuk, sibuk menciumi pipi putranya. "Aron lapar tidak?"Aron menatapnya bingung, kemudian ia mengangguk. "Lapal, mau pubing mii,"
"Aron mau puding? " Anak itu mengangguk, tangan kecilnya mengalung di leher Nhai.
"Pubing chokat ya mii,"
"Bilang dulu yang benar, pu ding."
"Pu.. ping! Hehhe"
"Pu?"
"Pu!"
"Ding!"
"Ting!"
Nhai mengigit pipi putranya itu gemas, sampai ia menjerit jerit memanggil ayahnya. Nhai tertawa terbahak bahak, lucu sekali anak itu melompat ke pelukan Ai mengusap pipinya marah.
"Iyon malah! Malah besar mi! " Katanya sambil mengusap pipinya, ia menyandarkan kepalanya di dada Aiyaret yang baru membuka matanya dengan linglung.
"Uutuu anak siapa ini malah malah," dengan jahilnya Nhai malah mencubit pipi gembulnya sampai anak itu melompat lompat di pelukan Ai agar terhindar dari tangan nakal Nhai.
"Astaga Nhai, jangan nakal," mendengar itu dari Ai, Nhai hanya tertawa kecil memeluk suaminya. Tangannya mencolek pantat putranya itu, memeluk Ai lebih erat, menyandarkan dagunya ke pundak Ai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil duck🐣 [meenping] [ailhong Nhai]
Fanficpotongan kisah bebek kecil Nhai dan Aiyaret Book ke2 dari book bayi, jadi kalo mau baca bisa di cek buku ke satunya dulu.