Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nhai sudah berjanji untuk menuruti Ai, pokoknya apapun yang ia lakukan harus jauh dari segala larangannya. Nhai tidak mau lagi membantah suaminya, Ai yang marah itu sangat menyeramkan.
Nhai tidak morning sicknes di kehamilannya kali ini, semua makanan terasa enak, tidurnya juga nyenyak meskipun tetap pada kebiasaannya yang tidak suka pakai celana, tapi karena tidak lagi tinggal sendirian Nhai hanya bisa melakukannya di kamar, selebihnya ia akan memakai celana longgar.
Kegiatan kesehariannya jadi sedikit lebih bermanfaat, Nhai berlatih yoga bersama Nan, ia juga menerapkan pola hidup sehat, saat sore biasanya Nhai akan ke pantai bersama Aron untuk sekedar duduk duduk melihat anaknya itu bermain bola bersama teman temannya. Dan Nhai merasa tidak buruk, ia melakukan aktivitasnya dengan nyaman.
Sementara Ai, lelaki itu tidak bisa melewatkan satu pagi pun tanpa berjongkok di depan kloset memuntahkan isi perutnya, bahkan saat ia bekerja sekalipun, hidungnya jadi lebih sensitif bau terlebih bau parfum menyengat, atau bau pengharum kamar mandi, Ai akan merasakan perutnya melilit sampai makanan apapun yang telah di telannya akan dimuntahkan kembali. :)
Kelakuannya juga menjadi sangat aneh, pagi itu Nhai baru bangun, ia melihat Ai di meja makan, menguyah sesuatu. Tidak heran ia sudah duduk disana sebenarnya, Ai memang sering terbangun lebih pagi akibat morning sicknes.
Nhai duduk di kursi lain di depan Ai, ia mengernyit kan keningnya saat melihat Ai memakan pisang yang di taburi bubuk cabai dan jeruk nipis.
"Ai, apa yang kamu makan?"
Ai menusuk potongan pisangnya dengan garpu, "pisang Nhai, ini enak, mau?" Kemudian menyodorkannya pada Nhai.
Dari bau jeruk yang menyengat itu saja Nhai tau itu pasti sangat asam, dan aneh bagaimana bisa memakan pisang dengan cara itu!
Nhai menggelengkan kepalanya, tidak ia tidak mau makan makan yang aneh. "Untuk Ai saja, jangan banyak banyak na, kamu bisa sakit perut,"
Ai tersenyum sambil mengusap kepala Nhai,"hmm."
Pernah juga, kala itu Ai melihat salah satu penumpang pesawat berambut pink terang di airport, hanya sekedar lewat saja, tiba tiba Ai terpikir permen kapas, rasanya sangat ingin sampai Ai membayangkan gula gula itu meleleh di mulutnya. Dua jam perjalanan dari Bangkok ke Tokyo Ai menahan diri.
Di hari itu juga selepas landing ia pergi ke Disneyland yang memakan waktu hampir dua jam perjalanan, untuk mendapatkan benda manis itu sebelum kembali ke hotel. Padahal Ai bukan tipe gigi manis, ia tidak suka hal hal manis yang rasanya menyengat di gigi. Tapi hari itu ia bahkan tidak menawari temannya yang mengantar, satu bungkus besar Ai makan sendiri.
Dan yang lebih memalukan, saat Ai melihat anak kecil duduk bersama ibunya menunggu untuk menjemput seseorang sepertinya, anak itu memakan popcorn karamel, tapi Ai juga bisa mencium wangi butter lembut gurih, sepertinya enak sekali. Ai duduk di sampingnya, anak itu terlihat senang karena saat itu Ai berseragam lengkap pilot.