"Jangan berharap lebih, nanti sakit."
-Zavier***
Sudah tiga hari Madhava jatuh sakit dan sudah tiga hari juga cowok itu menghilang tanpa kabar.
Agatha kembali menjalankan rutinitasnya seperti biasa, sekolah dan berkerja. Ia berusaha terbiasa tanpa kehadiran Madhava.
"Galau lagi?" tanya Revaldo berdiri disampingnya.
Agatha menggelengkan kepalanya. "Nggak, mau nikmatin suasananya aja, kan sayang kalo dilewatkan."
"Kemana cowok yang kemarin?"
Agatha mengedikkan bahunya. "Aku gak tau, dia menghilang begitu aja."
"Terus, lo gak coba cari tahu tentang kabar dia duluan gitu?"
Sekali lagi Agatha menggelengkan kepalanya. "Buat apa? Toh dia juga gak nyariin kabar aku."
"Gengsi."
"Zavier bukan anak kecil lagi, Zavier udah dewasa kak. Kalo dia memang sayang sama aku, sehari tanpa kabar aku aja dia pasti gelisah tapi ini gak, jadi aku sadar diri aja."
"Iya gue tahu Tha, tapi apa salahnya cari tahu kabar dia duluan. Gengsinya diturunin sedikit, siapa tahu keadaan dia lagi gak baik-baik aja."
Revaldo memang jatuh cinta pada Agatha tetapi rasa cinta gadis itu ke Madhava lebih besar daripada perasaanya.
Revaldo akan menjaga Agatha seperti adik kandungnya sendiri. Ia tak mau Agatha terluka, apalagi karena Madhava.
Revaldo mengalihkan perhatiannya, ia melihat sahabat Madhava sedang jalan memasuki cafe.
"Tanya sama sahabatnya Madhava, jangan gengsi. Gue tinggal dulu, masih ada kerjaan didapur," ujar Revaldo pergi meninggalkan Agatha.
"Harus banget ya aku tanya ke sahabat kamu?" tanya Agatha pada dirinya sendiri.
Agatha kembali berkerja, malam ini pengunjung cafe sangat ramai sekali. Agatha membawa pesanan sahabat Madhava ke lantai 2.
"Hai Tha, tumben tuh muka lesu banget," ujar Elnatta saat Agatha memberikan pesanan mereka.
"Lesu, karena Madhava belum kasih kabar juga ya?" tanya Raditya dibalas anggukan pelan oleh Agatha.
"Madhava sakit Tha, udah tiga hari dirawat!" celetuk Anggiat tidak tega melihat perubahan gadis itu.
Agatha diam. "Sakit? Zavier sakit apa?" tanyanya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...