"Minta maaf itu mudah, yang gak mudah itu turunin gengsinya."
-Agatha.***
Madhava memeluk erat tubuh Agatha seolah-olah takut gadis itu pergi meninggalkannya. Agatha membekap mulutnya sendiri, airtamanya sudah mengalir entah sejak kapan.
"Tidur!" ujar Madhava mengusap lembut kepala Agatha.
Posisi Agatha tidur membelakangi Madhava. Tetapi cowok itu seakan tahu jika Agatha sedang menangis. Ia berusaha menenangkan Agatha.
"Tidur ya Tha."
Agatha memejamkan matanya, rasa kantuk sudah menyerangnya. Cowok itu melepaskan pelukannya sesudah memastikan Agatha tertidur nyenyak.
Madhava pergi ke balkon, duduk bersandar dikursi. Ia menghidupkan pemantik api dan menyelipkan rokok dijemarinya.
Ponselnya berdering, Madhava melihat nama yang tertera disana. Alicia, ia mengabaikan ponselnya sampai panggilan itu berakhir dengan sendirinya.
Hampir lima kali gadis itu berusaha menghubunginya. Telepon terakhir dari Alicia langsung diterima oleh Madhava.
Alicia mengalihkan sambungan telepon menjadi video call. Madhava menerimanya, wajah gadis itu terlihat sangat senang berbeda dengan Madhava yang tampak tertekan.
"Ada apa?" tanya Madhava sedikit mengecilkan suaranya.
"Kamu gak pake baju ya?"
"Langsung ke inti. Ada perlu apa?"
"Gak ada mau video call'an aja sama kamu, emangnya kenapa gak boleh ya?" tanya Alicia disebrang sana.
"Aku mau tunjukkin sesuatu sama kamu, kamu harus lihat ini."
"Tanktop yang aku beli sama kamu tadi lucu banget kan? Aku suka deh."
"Nanti kapan-kapan aku pakai didepan kamu ya."
Madhava tampak diam, ia mematikan sambungan telepon mereka. Madhava terkejut saat Alicia memperlihatkan tubuhnya yang hanya menggunakan celana pendek ketat dan tanktop crop terlihat belahan dadanya.
Sialan Alicia. Sejak kapan gadis itu menjadi agresif. Madhava menatap Agatha yang sedang tertidur. Rasanya ia menyesal menerima telepon Alicia tadi.
"Lo kenapa sih Dhav! Sadar anjing, lo udah punya Agatha!" ujarnya.
Madhava kembali menghisap rokok ditangannya. Alicia dan Agatha, dua perempuan yang berhasil menempati hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...