"posesif, cara aku mencintaimu." -Madhava.
***
Mereka menghabiskan waktu dipusat perbelanjaan dari sore hingga malam hari. Tepat jam 10 malam, Agatha lalu membuka ponselnya.
20 pesan baru dari sigalak🦄...
57 panggilan tak terjawab dari sigalak🦄...
Matanya terkejut melihat notifikasi yang masuk diponselnya. Nama kontak Madhava memenuhi aplikasi WhatsAppnya.
"Kenapa Tha?" tanya Camilla menatap Agatha yang sedaritadi hanya diam.
Agatha menoleh. "Gapapa kok Ciw." Alibinya agar tidak ketahuan.
Baru saja Agatha ingin masuk kedalam mobil Alsava. Suara klakson motor seseorang lumayan tak jauh dari mereka berhasil mengalihkan perhatian mereka.
Aneska menghela nafas pelan ketika mengetahui siapa pemilik plat motor itu yang sedang melaju ke arah mereka.
"Siapa sih itu? Berisik banget suara klakson motornya!" gerutu Zoya menatap kesal.
"Madhava."
Hanya itu yang keluar dari mulut Aneska. Ketika nama Madhava dilontarkan mereka langsung paham jika pengendara yang sedang melaju ke arah mereka adalah Madhava.
"Tuh Tha gojek lo sebentar lagi sampai!" celetuk Alsava.
"Ternyata lucu ya, orang keras kepala kayak Madhava pas pacaran, beuh posesif banget," ujar Camilla tak habis pikir.
"Sebentar lagi juga Agatha pasti gak bakal boleh diizinin main sama kita berempat!" celetuk Aneska.
"Loh kok gitu sih? Gak mungkinlah Madhava seposesif itu sama Agatha!" ujar Zoya tak percaya.
"Ya buktinya lo lihat aja sekarang walaupun kita udah minta izin sama dia untuk ngajak Agatha masih aja diikutin sampai kesini."
"Ya wajar sih Nes namanya Madhava baru pertama kali pacaran!" seru Camilla membela Madhava.
"Ya nggak ada yang wajarlah Ciw, gue tanya sama lo, duluan Madhava atau kita yang kenal Agatha? Kan duluan kita, ya kali Agatha main sama kita doang pakai acara diposesifin kek sekarang."
"Yaudahlah mau gimana lagi, kalo itu cara sayangnya Madhava ke Agatha ya kali kita mau larang."
"Tapi lo suka gak Tha kalo diposesifin kek sekarang ini?" tanya Zoya kepada Agatha.
Agatha mengangguk pelan. "Suka kok, udah ya kalian jangan debat lagi, aku pusing tau dengarnya."
"Iya Tha minta maaf ya."
Motor Madhava berhenti tepat didepan mobil Alsava. Ia turun tanpa membuka helmnya, menghampiri Agatha dan lainnya.
"Ayo pulang!" ujarnya langsung menggenggam tangan Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...