"Jangan terlalu ikut campur dengan urusan orang lain." - Zavier.
hii, eldest comeback💗
***
Sepulang mengantarkan Agatha kerumahnya, Madhava segera pergi menuju apartemennya.
Memarkirkan motornya di basement dan menaiki lift menuju kamarnya. Ia berdiam diri cukup lama didepan pintu masuk.
Entah mengapa rasanya ia enggan masuk kedalam sana, Madhava tak sengaja membuka knop pintu dan hasilnya tidak terkunci.
Langkahnya seketika terhenti saat tak sengaja mendengar suara yang sangat begitu ia rindukan beberapa bulan ini.
Madhava mengurungkan niatnya untuk masuk, baru saja ingin keluar dari apartemen lengannya langsung dicekal oleh seseorang.
Madhava harap bukan orang yang sedang ia rindukan yang mencekal lengannya sekarang. Cowok itu lalu membalikan tubuhnya.
Tatapan mata mereka bertemu satu sama lain, Madhava menatap sendu wajah perempuan yang usianya terpaut dua belas tahun darinya.
Dia adalah Aurora, adik perempuan kesayangan mereka. Madhava menghempaskan kasar tangan Aurora dari lengannya.
Raiden dan Rain yang menyaksikan perlakuan kasar Madhava kepada Aurora segara mengambil tindakan.
"Bang!" tegur Raiden menatap wajah Madhava yang sedang marah.
"Ajak mama dan adek lo pergi dari apartemen gue."
"Apartemen lo? Sebelum lo tinggal disini juga, apartemen ini milik alm papa sama mama bang."
"Terserah, pergi dari sini."
"Gabisa, gue mama dan Aurora sengaja datang kesini karena mau nginap."
"Kalo gitu gue yang pergi."
Rain buru-buru menghampiri putra sulungnya. "Zavier mama mohon jangan pergi."
"Ck mau apa lagi sih anda kesini?" tanya Madhava sangat jengah.
"Maaf kalo mama buat Zavier gak nyaman, gapapa kan kalo malam ini mama nginap disini?" tanya Rain menatap wajah Madhava.
"Kenapa anda dan anak perempuan anda mau menginap disini? Memangnya suami anda kemana?" tanya Madhava membalas tatapan sang mama.
"Papa lagi ada urusan diluar kota, jadi dirumah sepi apalagi cuma ada mama Zeva dan Aurora doang."
"Biasanya juga kan begitu? Terus kenapa anda memilih kesini? Kenapa anda tidak kerumah nenek dan kakek saja?" tanya Madhava begitu dingin.
"Karena mama kangen sama kamu, Zevier."
"Tapi gue gak kangen sama lo."
"Bang! Lo bisa sopan dikit gak sih kalo ngomong sama mama!" tegur Raiden tersulut emosi.
"Nggak bisa! Awas gue cape!" bentak Madhava melewati mereka.
"Bang Zavier mama udah masakin makan malam ayo kita makan dulu, Aurora kangen sama abang!" seru Aurora berusaha mencegah Madhava.
"Gue bukan abang lo! Abang lo cuma Raiden!" bentak Madhava langsung masuk kedalam kamar.
"Lo keterlaluan bang!" gumam Raiden.
Raiden pergi menghampiri Aurora, ia langsung memeluk tubuh sang adek. Memang gila Madhava, bisa-bisanya ia kasar kepada Aurora.
"Aurora gapapa ya, kita makan bertiga aja. Aurora pasti udah lapar lain waktu kita makan bareng bang Zavier, abang janji," ucap Raiden menenangkan perasaan sang adek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...