"Aku pikir, kamu gak kehilangan aku." -Agatha.
***
Semenjak kejadian di rooftop minggu lalu, Agatha menghilang. Bak ditelan bumi, gadis itu pergi tanpa memberi kabar pada orang terdekatnya.
Anak Nyctophile hampir setiap hari datang kerumah Agatha dan mencoba menghubunginya. Tetapi nihil, ponsel gadis itu mati.
Seperti biasa, Madhava selalu datang kerumah gadis itu. Kangen dan rasa bersalah selalu menyelimuti hatinya. Keberadaan Agatha benar-benar tak ada yang tahu.
Madhava merebahkan tubuhnya di ranjang Agatha. Sesekali mengecek ponselnya, kapan gadis itu akan kembali. Madhava ingin meminta maaf pada Agatha.
Baru saja ingin memejamkan mata, suara knop pintu terbuka mampu mengalihkan atensinya. Madhava terkejut melihat kedatangan gadis itu setelah satu minggu tak bertemu.
Penampilannya masih sama, hanya saja Agatha terlihat semakin kurus. Kantung mata gadis itu terlihat jelas, sepertinya Agatha kurang istirahat.
Bukan hanya Madhava, Agatha juga ikut terkejut melihat kehadiran cowok itu dikamarnya. Agatha ingin keluar tetapi dicegah oleh Madhava.
Tatapan keduanya saling bertemu, belum sempat memberi jarak cowok itu langsung memeluknya. Madhava ingin melepaskan rindunya.
Mengecup singkat kening gadisnya. "Lo pergi kemana? Kenapa gak kabar? Lo sengaja ngilang ya?" Pertanyaan beruntun itu dilontarkan Madhava.
"Gue tau, gue salah. Tapi tolong jangan pergi tinggalin gue."
"Gue cuma mau lo. Gue sayang sama lo Tha. Gue minta maaf."
"Aku gak tau harus sedih atau bahagia," batin Agatha.
"Jangan pergi lagi. Seminggu ini gue kek orang gila, nyari lo, sebenarnya lo pergi kemana?" tanya Madhava menatap lekat wajah Agatha.
Agatha melepaskan pelukan mereka, ia juga rindu pada cowok itu tetapi perlakuan terakhir Madhava sangat menyakiti mentalnya.
"Aku pergi ke tempat nenek," bohong Agatha agar Madhava percaya kepadanya.
"Kenapa gak kabarin gue."
"Kuota aku habis, disana juga gak ada sinyal. Rumah nenek aku dikampung, jadi percuma beli kuota juga gak akan berguna."
"Maaf aku bohong."
"Lo, lagi gak bohongin gue kan?" tanya Madhava memperhatikan wajah Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...