ELDEST

Chapter 19

"Seseorang yang tepat diwaktu yang kurang tepat." -Madhava.

***

Agatha lalu membuka kotak bekal pemberian Raiden tadi pagi. Agatha kagum melihat isi bekal itu, sangat rapih dan makanannya pasti enak.

"Wah mama kamu pasti masaknya penuh effort." Puji Agatha tersenyum senang.

Madhava diam, gadis sampingnya sangat antusias sekali.

"Pokoknya kamu harus coba masakan mama kamu."

"Gue gak mau."

"Pokoknya kamu harus mau, masakan mama kamu pasti enak."

"Kalo lo mau, lo aja yang makan."

"Kamu serius? Yaudah kalo gitu aku aja yang makan daripada mubazir."

Agatha suka dengan menu makanan yang disajikan oleh mama Madhava. Ditambah tempat bekalnya yang imut, benar-benar penuh effort pikirnya.

Gadis itu mengunyah sambil melirik sekilas ke arah Madhava yang sibuk memandanginya.

"Kamu yakin gak mau? Masakan mama kamu enak banget loh."

"Gak, makasih."

Agatha menaruh sendoknya. "Kamu yakin? Ayolah turunin sedikit gengsi kamu, perut kamu juga butuh diisi biarin gak sakit."

"Gue gak mau Agatha."

"Sekali aja, aku suapin mau ya."

"Gue gak mau, jangan maksa."

"Sekali aja please aku mohon, mau ya!" ujar Agatha menampilkan wajah gemasnya.

Madhava menghela nafas kasar. "Yaudah," ujarnya pasrah.

Agatha refleks mencium pipi kiri Madhava, ia menyodorkan sendok berisi makanan ke arah Madhava.

Cowok itu menerimanya dengan baik, ia mengunyah sambil meresapi rasa makanan itu, betapa enaknya masakan sang mama.

Masakan yang sudah lama tak pernah ia makan sejak tinggal di apartemen. Raiden yang menyaksikan hal itu begitu terharu.

Ia memotret aktivitas Madhava dan Agatha, lalu mengirimkan foto itu ke WhatsApp Rain. Sang mama harus tahu jika Madhava sudah mempunyai pujaan hati.

Bukan hanya Raiden, keempat cowok disekelilingnya ikut terharu. Madhava seperti menemukan sosok pengganti Rain didalam diri Agatha.