Sequel Nyctophile
"Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak."
"Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan."
"Pesan g...
"Pulang sana! Jangan ganggu abang gue lagi, dia milik Agatha bukan milik lo. Jadi gak usah caper brengsek!" teriak Raiden.
"Bawa masuk aja," titah Caraka membuat Elnatta terpaksa menyeretnya.
"Gue bisa masuk sendiri, gak perlu lo seret El. Gue bukan binatang."
"Bagus, ayo masuk."
"Titip, makan aja kalo mau!" ujar Madhava memberikan paperbag miliknya pada Caraka.
"Gue masuk dulu."
Saat berada didalam markas. "Ck kalian ganggu banget, padahal gue belum puas ceramahin Cia." celetuk Raiden berdecak kesal.
"Iya gue tau lo masih kesal tapi kalo gak ditegur, omongan lo bikin sakit hati banget."
"Biarin aja, biar dia tau diri."
"Gak boleh gitu Zev, mau gimana pun juga dia cewek gak seharusnya dikasarin."
"Tapi dia duluan yang cari masalah El. Lo lihat aja karena ketantruman dia markas jadi berantakan."
Memang benar, kedatangan Alicia satu jam yang lalu berhasil membuat ruangan markas menjadi berantakan.
Gadis itu mencari keberadaan Madhava, ke seluruh ruangan. Ada beberapa barang yang jatuh akibat kecerobohannya.
Anak Nyctophile yang sedang berkumpul pun tak bisa menghentikan tingkah Alicia. Karena mereka tau, siapa Alicia bagi hidup Madhava dulu.
"Bisa kita beresin lagi, udah gak usah dibawa pusing," jawab Elnatta dengan santainya.
Sedangkan diluar markas, Alicia masih keras kepala tak mau pulang. Madhava lelah menghadapi gadis dihadapannya. Suara tangisan Alicia membuat jiwanya merasa iba.
"Berhenti nangis Alicia, pulang sana."
"Aku gak mau pulang, aku mau disini aja sama kamu Zavier."
