"Menurut lo takdir itu adil nggak?" -Zeva
***
Pukul sebelas malam mereka pergi berpamitan pulang pada Abi dan Rina. Tidak ingin menginap karena besok hari senin.
"Nginap di apartemen gue aja, Tha!" ujar Madhava namun Agatha menolaknya.
"Besok hari senin, kapan-kapan aja aku nginap di apartemen kamu."
Madhava mengangguk paham dan kembali fokus mengendarai motornya.
Sesampainya di rumah Agatha, cowok itu memilih langsung pulang. Suasana malam yang cukup nyaman baginya.
Sebelum ke apartemen, Madhava mampir lebih dulu ke tempat nasi goreng langganannya.
Cowok itu yakin Raiden pasti belum makan. Madhava memesan dua bungkus nasi goreng seafood.
Manik matanya menangkap jelas keberadaan keluarga kecil yang sedang menikmati nasi goreng tak jauh dari tempatnya duduk.
"Mama!" gumam Madhava.
Rasanya Madhava ingin berlari lalu memeluk erat tubuh sang mama. Namun gengsinya melebihi apapun, biarlah keluarga kecil itu hidup dengan bahagia.
Madhava tersenyum kecil menatap Aurora yang kini tumbuh menjadi anak remaja. Adik kesayangannya setelah Raiden.
"Mama bahagia banget ya."
Lamunan Madhava seketika buyar karena kedatangan pakde. Seakan tahu dengan kondisi cowok itu, pakde lalu mengusap bahu Madhava.
"Mas Zavi kenapa gak temui mama kamu?" tanyanya begitu ramah.
"Gapapa pakde, kayaknya mama juga udah bahagia!" ujar Madhava tersenyum kecil.
Pakde menggeleng pelan. "Jawaban kamu sama kayak jawaban Zeva."
Madhava terkekeh kecil. "Jelas sama, aku sama Zeva kan kembar. Yaudah berapa semuanya?" tanya Madhava, tak ingin lama-lama takut ketahuan sang mama.
"Malam ini untuk mas Zavi gratis aja, gak usah bayar."
Madhava menggelengkan kepalanya. "Pakde lagi jualan bukan sedekah, lagian aku masih bisa bayar kok."
Madhava menaruh selembar uang dimeja. "Aku pulang dulu pakde, jangan bilang ke mama kalo aku beli nasi goreng pakde tadi." Ancamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDEST
Teen FictionSequel Nyctophile "Sebelum menyelusuri hidup gue lebih jauh, tolong pastikan dulu hati lo siap terluka atau tidak." "Sekali lagi, tolong cari tahu dulu seperti apa orang yang akan lo jadikan rumah karena tersesat sendirian itu menyakitkan." "Pesan g...