Makan di luar

41 6 0
                                    

Bel pulang SMP N 1 Semanggi sudah berbunyi dengan nyaring, semua anak anak berhamburan keluar kelas.

Banyak dari teman temannya yang sudah membawa motor padahal belum memiliki SIM sedangkan dirinya dan dan teman temannya yang lain pulang menggunakan angkutan umum.

"Kar lu udah piket kan buruan yok, kek nya si Intan udah nuggu di depan gerbang" ucap Prima

Jika di tanya bagaimana ia mengenal intan anak kelas sebelah, karena dulu sewaktu kelas 7 mereka pernah 1 kelas dan sering pulang bersama. ia,Prima dan Desi.

"Eh, Sekar, Desi,Prima"panggil Ririn pada ke-tiga temannya.

"Apa Rin" sahut Sekar

"Kalian pulang naik apa, gue ikut kalian ya"

"Kita naik angkot, yaudah buruan sini kalo mau ikut"

Empat gadis itu berjalan menuju pintu gerbang sekolah, mereka melihat Intan yang sedari tadi sudah menunggu, "INTAN!" teriakan Sekar yang membuat ke-tiga temannya terkejut

"Jangan teriak teriak napa Kar, malu anjriit di liatin adkel" tegur Desi pada Sekar

Yang di tegur hanya menyengir kuda"hehehe maap."

Setelah menghampiri Intan mereka semua berjalan menuju halte bus untuk menunggu bus yang akan mereka naiki datang.

Semua teman teman Sekar sudah turun terlebih dahulu, sekarang hanya ada dirinya dan anak sekolah lain.

"Kiri pak" ucap sekar agar supir bis menghentikan laju bus-nya

"Nih pak" ia menyerahkan 1 lembar uang dua ribuan pada supir bus.

Sesampainya di rumah, ia melihat keadaan rumah yang sepi, bagi Sekar hal seperti itu sudah menjadi hal yang wajar,karena keempat kakaknya masih bersekolah dan akan kembali ke rumah pukul 17.00 WIB.

Mengunci pintu utama adalah sebuah keharusan karena ia berada di rumah seorang diri, beberapa hari sempat lupa mengunci pintu karena ia berada didalam dan berujung kena semprot sang kakak.

Sesudah melakukan aktivitas tersebut, Sekar berjalan menuju dapur untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa ia makan menggunakan nasi, akan tetapi tidak ada sesuatu yang bisa di makan. sekarang, dirinya hanya membeli bakso keliling untuk makan siang.

Tujuan awalnya setelah makan siang adalah untuk membeli jajan di minimarket dekat rumah, namun cuaca hari ini tidak mendukung di seperkian detik langit yang  mulai menjatuhkan tetes demi tetes air hujan. Untuk menghilangkan kegabutannya di rumah, ia menyalakan televisi di ruang tengah sambil berbaring diatas kasur busa yang ada di ruang tengah.

1 jam ia menonton kartun kesukaannya lama kelamaan Sekar merasakan kantuk yang begitu hebat. sampai akhirnya ia memejamkan kedua matanya dengan keadaan televisi yang masih menyala.

Gadis itu masih tertidur sangat pulas sampai ia tak mendengar suara keempat kakak laki-lakinya pulang.

Jenaka sudah sampai di rumah terlebih dahulu ia melihat keadaan rumah yang sepi, tetapi ia mendengar suara televisi yang menyala. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju sumber suara yang  didengarnya.

"Kebiasaan banget kamu, dek. Kalo nonton TV pasti ketiduran" kata Jenaka sambil membenarkan posisi kepala Sekar yang miring dan mematikan televisi, tanpa pikir panjang Jenaka langsung melangkahkan kaki menuju kamar untuk membersihkan diri.

"Dan kok rumahnya sepi ya perasaan si Jenaka udah sampai," bisik Hendra pada kedua saudaranya

"Mana gua tau ndra, orang kita baru aja pulang, udah ah buruan dingin anjiir mana kita basah kuyup gara gara kehujanan" ucap Naufal, kemudian anak itu langsung nyelonong dan berlari menuju kamarnya yang diikuti oleh kedua saudaranya di belakang.

ANAVA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang